Investor bukukan keuntungan sementara, Aussie diperdagangkan naik oleh kenaikan harga komoditi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

AUD/USD memperbaharui terendah intraday di sekitar 0,6900 karena bull Aussie mundur dari tertinggi lima bulan sambil menghentikan tren naik dua hari pada Selasa (10/01/2023). Dengan demikian, pasangan mata uang utama mengambil petunjuk dari pemulihan terbaru dalam Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Meski demikian, optimisme seputar hubungan perdagangan Aussie-Tiongkok gagal mengesankan para pedagang akhir-akhir ini, terutama karena suasana hati-hati menjelang katalis utama minggu ini, serta kekhawatiran beragam.

Obrolan pasar bahwa pembukaan kembali China akan menambah 1,0% ke PDB Australia dan perubahan haluan dalam hubungan Australia-Tiongkok selama tahun 2022 sebelumnya mendukung kenaikan AUD/USD.

Selanjutnya, tajuk utama dari China State Media Xinhua mengisyaratkan bahwa negara naga itu mencapai target pekerjaan perkotaan tahunannya meskipun kesengsaraan Covid pada tahun 2022 juga tampaknya telah berada di bawah harga Australia.

“China menciptakan 12,06 juta pekerjaan perkotaan baru pada tahun 2022, mencapai target tahunan pemerintah meskipun COVID memukul pertumbuhan ekonomi, sebagaimana disampaikan oleh media pemerintah Xinhua pada Senin malam.

Namun, ketakutan baru seputar pidato Fed yang hawkish dan kesengsaraan Covid baru di pedesaan China tampaknya telah menyelidiki pasangan barometer risiko.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Senin bahwa “adil untuk mengatakan bahwa Fed bersedia untuk overshoot.  Pada baris yang sama, Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly menyatakan bahwa mereka bertekad, bersatu, bertekad untuk menurunkan inflasi.

Selain itu, Survei Ekspektasi Konsumen bulanan Federal Reserve Bank of New York menunjukkan pada hari Senin bahwa ekspektasi inflasi satu tahun konsumen AS turun menjadi 5% pada bulan Desember dari 5,2% sebelumnya.

Di sisi lain, ekspektasi inflasi tiga tahun ke depan tetap tidak berubah di 3% dan ekspektasi inflasi lima tahun ke depan sedikit lebih tinggi menjadi 2,4% dari 2,3%.

Tajuk berita Bloomberg menunjukkan kekhawatiran angka COVID-19 yang tinggi dari pedesaan China, karena musim liburan di mata uang utama Asia semakin dekat, juga menyelidiki kenaikan AUD/USD. Berita tersebut mengutip kematian fasilitas dan obat-obatan, serta ketakutan para ahli akan lonjakan kasus Covid pada bulan Januari, untuk menantang optimisme seputar China.

Di tengah situasi ini, S&P 500 Futures tetap loyo di sekitar 3,915, turun 0,05% intraday, sedangkan imbal hasil Treasury 10-tahun AS naik-turun di sekitar level terendah tiga minggu yang ditandai hari sebelumnya, mendekati 3,52% pada saat penulisan.

Ke depan, pidato Ketua Fed Jerome Powell akan mendahului data inflasi Tiongkok hari Rabu dan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hari Kamis untuk mengarahkan pergerakan AUD/USD jangka pendek.

Secara teknis, terlepas dari pullback terbaru, para penjual AUD/USD akan membutuhkan penembusan sisi bawah yang jelas dari DMA-200, di sekitar 0,6840 pada saat penulisan, untuk merebut kembali kendali.