Perang Dagang Membara, Bursa Saham Memerah

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (28/08/2019) secara resmi mengenakan tarif tambahan baru sebesar 5% atau senilai $ 300 miliar atas impor Cina. Ketetapan ini akan mulai berlaku pada penagihan 1 September dan 15 Desember. Dampaknya, ratusan perusahaan ritel, alas kaki, mainan dan teknologi dimana barang impor mereka terkena aturan ini telah memperingatkan adanya kenaikan harga.

Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa kenaikan tariff menjadi 15% yang sebelumnya 10% dimulai pukul 12:01 EDT hari Minggu pada sebagian daftar yang mencakup lebih dari $ 125 miliar barang yang ditargetkan dari China. Pada tahap pertama ini termasuk juga barang-barang berupa jam tangan pintar, headphone Bluetooth, televisi panel datar dan jenis alas kaki berbagai jenis. Tahap kedua akan dilakukan pada 15 Desember pada sisa daftar $ 300 miliar, termasuk barang-barang berupa ponsel, komputer laptop, mainan dan pakaian, demikian menurut USTR.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan menjadi 15% dari 10% Jumat lalu di Twitter. Hal ini sontak meningkatkan eskalasi Perang Dagang AS – China. Beijing sendiri telah melakukan serangan balasan dengan mengenakan tariff impor barang AS senilai $ 75 miliar, termasuk minyak mentah.

Seorang juru bicara USTR pada hari Rabu kemarin mengatakan bahwa badan tersebut akan mengeluarkan pemberitahuan Daftar Federal terpisah dengan rincian kenaikan tarif yang direncanakan Trump menjadi 30% pada $ 250 miliar barang yang telah dipukul dengan tarif 25%, termasuk prosedur untuk mengumpulkan komentar publik tentang rencana tersebut.

Sementara Trump dalam beberapa hari terakhir telah membalikkan retorika perdagangan China yang agresif, yang belum diterjemahkan menjadi mundur dari kenaikan tarif yang direncanakan. Masih belum jelas apakah AS dan negosiator Tiongkok akan melanjutkan pembicaraan langsung pada bulan September seperti yang disarankan sebelumnya oleh pejabat AS.

Trump, mengatakan bahwa ia dapat melakukan “kesepakatan cepat” dengan China untuk meningkatkan prospek pemilihan ulang tahun 2020-nya. Namun dia mengatakan, “Itu akan menjadi kesepakatan yang salah,” menambahkan bahwa dia lebih suka untuk “melakukannya dengan cara yang benar.” Dia mengatakan pendekatan terakhir membutuhkan sikap yang lebih keras dan negosiasi yang lebih lama. (Lukman Hqeem)