Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari untuk satu bulan lagi termasuk September, katanya pada hari Kamis (03/08/2023). Hal ini membuat harga minyak mentah bergerak naik.

Sebagaimana diketahui bahwa produksi minyak mentah Arab Saudi untuk bulan September ini akan menjadi sekitar 9 juta barel per hari (bph), demikian dikabarkan kantor berita negara SPA mengutip sumber resmi di kementerian energi Arab Saudi. “Pemotongan sukarela tambahan ini dilakukan untuk memperkuat upaya pencegahan yang dilakukan oleh negara-negara OPEC+ dengan tujuan mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak,” kata sumber tersebut. Pemotongan ini bahkan disebutkan mungkin akan “diperpanjang, atau diperpanjang dan diperdalam”, tambahnya, menandai kemungkinan pengetatan pasar lebih lanjut.

Disisi lain, Rusia juga akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada September, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak tak lama setelah pengumuman Saudi.  Sementara OPEC+ telah menyetujui kesepakatan secara luas untuk membatasi pasokan hingga 2024 pada pertemuan kebijakan terakhirnya pada bulan Juni, dan Arab Saudi menjanjikan pengurangan produksi sukarela untuk bulan Juli yang telah diperpanjang hingga Agustus.

Sebuah panel dari OPEC+, yang mencakup anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, bertemu pada hari Jumat. Komite Pemantau Bersama Menteri tidak mungkin mengubah kebijakan minyak pada pertemuan hari Jumat, kata sumber. OPEC+, yang memompa sekitar 40% minyak mentah dunia, telah membatasi pasokan sejak akhir 2022 untuk mendukung pasar.

Harga minyak mentah naik, rebound dari penurunan sebelumnya setelah pengumuman Saudi, dengan minyak mentah berjangka Brent naik 42 sen menjadi $83,62 per barel pada 20:28 WIB. Pengumuman pemotongan sukarela Saudi untuk bulan Juli telah menjadi kejutan pada pertemuan OPEC+ bulan Juni di Wina, di mana Riyadh berbagi sedikit atau tidak ada detail tentang tindakan tersebut dengan delegasi lain sebelum pengumuman, kata sumber OPEC+.

Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pada bulan Juli bahwa OPEC+ akan “melanjutkan upaya di pasar yang mengejutkan” dan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk menyeimbangkannya.