AS - Cina

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Laporan anggaran Amerika Serikat (AS) terkini menunjukkan kondisi surplus. Cina sebagai salah satu mitra dagang utama AS, menilai sikap proteksionisme dalam kebijakan perdagangan yang berlebihan.

Pemerintah AS. melaporkan surplus sebesar $ 49 miliar pada bulan Januari dibandingkan dengan surplus anggaran sebesar $ 51 miliar di bulan yang sama tahun lalu, menurut laporan data dari kantor Departemen Keuangan yang dirilis pada hari Senin malam.

Saat memperhitungkan penyesuaian kalender, surplus bulan lalu adalah $ 20 miliar dibandingkan dengan surplus yang disesuaikan sebesar $ 33 miliar di bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Pada bulan Desember, Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang paket pemotongan pajak yang akan menambahkan $ 1.4 triliun selama 10 tahun ke hutang nasional. Setelah Kongres menyetujui kesepakatan luas pekan lalu, Trump juga memberlakukan undang-undang pendanaan yang diharapkan dapat mendorong defisit anggaran tahunan menjadi sekitar $ 1 triliun. Dimana defisit untuk tahun fiskal sampai saat ini adalah $ 176 miliar, dibandingkan dengan defisit $ 159 miliar pada periode yang sama untuk tahun fiskal 2017.

Disisi lain, Cina menyatakan keprihatinannya atas proteksionisme yang berlebihan di sektor baja oleh Amerika Serikat. Untuk itu, Cina mendesak agar AS menahan diri dalam pembatasan impor baja, kata seorang pejabat Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) pada hari Selasa (13/02/2018).

Wang Hejun, kepala Biro Investigasi dan Investigasi Perdagangan (MOFCOM), membuat komentar menjelang pertemuan mendatang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan anggota parlemen AS untuk membahas perdagangan. Trump sedang merenungkan apakah akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi impor baja dan aluminium yang dianggap merusak bisnis AS.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs MOFCOM, Wang mengatakan bahwa perlindungan yang berlebihan bukanlah obat dan hanya akan mengarah pada “lingkaran setan” perang dagang.

Sebelumnya pada hari Selasa, sebuah think-tank pemerintah Cina sebagaimana dilansir dari Reuters mengatakan bahwa mereka menentang tindakan perdagangan tidak adil dan tidak masuk akal yang dilakukan oleh sejumlah negara seperti Amerika Serikat terhadap perusahaan baja Cina, dengan alasan proteksionisme yang akan meracuni industri ini.

Organisasi Perencanaan dan Penelitian Industri Metalurgi Cina mengatakan, pihaknya akan merespons upaya baru-baru ini oleh sejumlah perusahaan baja AS yang mendesak Presiden Trump untuk mengekang impor bergelombang yang menurut mereka merongrong industri AS.