ESANDAR – Dolar melanjutkan kenaikannya untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan di hari Rabu, karena momentum aksi jual mereda dimana membuat bursa saham kembali di bawah tekanan, Meski demikian, berita vaksin yang positif dan prospek lebih banyak stimulus fiskal AS tahun depan akan meredam kenaikan greenback.
Dolar berakhir naik 0,1% terhadap sekeranjang mata uang menjadi 91,027. Ini mencapai terendah April 2018 di 90,47 Jumat lalu. Dolar mencapai sesi tertinggi versus yen.
Sementara dalam perdagangan di bursa saham AS, Nasdaq turun 2%. Penurunan ini menjadi momentum pembelian Dolar AS kembali. Lebih-lebih setelah S&P juga mengikuti penurunan ini sehingga memperbesar kerugian di bursa saham lebih lanjut.
Euro akibatnya turun 0,2% menjadi $ 1,2080, tetapi masih berada di jalur untuk kenaikan tahunan sekitar 8%, terbesar sejak 2017. Sebagaimana diberitakan Reuters, bahwa Bank Sentral Eropa berkumpul pada hari Kamis untuk pertemuan kebijakan moneter dan Bregar mengatakan pasar mengharapkan peningkatan Program Pembelian Darurat Pandemi.
Mata uang berisiko, termasuk dolar Australia dan juga yuan China, memimpin kenaikan terhadap dolar, tetapi telah berhasil mencapai titik tertingginya. Keduanya mencapai puncak 2-1 / 2 tahun sebelumnya versus mata uang AS.
Dolar yang menurun, bagaimanapun, tetap menjadi sentimen yang menyebar di pasar, meskipun Francesca Fornasari, kepala solusi mata uang di Insight Investment di London, tidak yakin kelemahan mata uang adalah tren jangka panjang.
Memasuki tahun 2021, tidak jelas apakah AS berada pada posisi yang tidak menguntungkan untuk menghasilkan penurunan yang signifikan dalam dolar melebihi apa yang kami alami, yang mungkin berlangsung beberapa bulan, dan belum tentu bearish multi-tahun yang lebih lama trennya.
Dengan kasus virus korona AS yang melebihi 15 juta, regulator bergerak selangkah lebih dekat untuk menyetujui vaksin COVID-19, sementara Inggris mulai menginokulasi orang pada hari Selasa.
Investor juga melacak negosiasi atas bantuan virus korona AS. Kedua faktor tersebut telah mendukung dolar dalam beberapa sesi terakhir. Poundsterling tidak stabil, naik 0,3% terhadap dolar pada $ 1,3390. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memulai pertemuan krisis saat makan malam di Brussel dengan kepala eksekutif UE pada hari Rabu, beberapa jam setelah memperingatkan blok itu harus membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan perdagangan Brexit dan menghindari perpecahan akhir tahun yang bergejolak.
Dolar Australia, sementara itu, naik ke level tertinggi sejak Juni 2018 terhadap greenback dan terakhir naik 0,4% pada US $ 0,7436.