ESANDAR – Dolar memperpanjang kenaikan pada hari Rabu (02/09/2020) dan euro jatuh, mundur dari level kunci $ 1,20 yang dicapai pada sesi sebelumnya. Penurunan ini dianggap sebagai koreksi teknis dari aksi profit taking setelah EURUSD menembus angka 1,20 yang dicapai Selasa. Penurunan terjadi dipicu komentar dari kepala ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane, yang mengatakan kurs dolar-euro “penting” untuk kebijakan moneter.
Komentar Lane menunjukkan kondisi ECB yang terguncang oleh apresiasi euro dan penurunan dolar dan membuat mereka perlu mengawasi laju inflasi dengan cermat.
Euro telah naik, dan dolar jatuh, sejak minggu lalu ketika Federal Reserve mengumumkan akan mentolerir periode inflasi yang lebih tinggi dan lebih fokus pada pekerjaan. Pergeseran kebijakan mendorong pedagang untuk menjual dolar, bertaruh suku bunga AS akan tetap rendah lebih lama. Penerima manfaat utama dari aksi jual adalah euro, yang pada Selasa pagi naik menjadi $ 1,2011 EUR =, tertinggi sejak Mei 2018.
Ada banyak momentum di balik kenaikan euro dengan posisi spekulatif besar yang mendorongnya dan banyak uang riil mengalir untuk mendukungnya. Tapi komentar Philip Lane kemarin menunjukkan bahwa kita bisa melihat lebih banyak jawboning dari ECB dalam beberapa bulan ke depan pasti membantu mendorong momentum itu kembali secara substansial terhadap dolar.
Euro melemah 0,61% pada hari Rabu di $ 1,184, setelah mengoreksi kembali semua kenaikan yang dibuatnya sejak pidato Gubernur Jerome Powell Kamis lalu. Euro tetap naik lebih dari 10% dari titik terendah yang dicapai pada bulan Maret. Setelah menembus $ 1,20, memungkinkan pedagang untuk mengambil keuntungan.
Sekali lagi, penurunan ini masih dianggap bersifat teknis mengingat posisi EURO sendiri yang jenuh beli – overbought. Komentar Philip Lane menjadi pemicu aksi jual pada saat Dolar AS juga mulai menapaki kenaikannya. Indek dolar naik 0,53% menjadi 92,741, berbalik dari level terendah dalam 28-bulan yang terjadi di hari Selasa.