ESANDAR – Data ekonomi zona Euro menunjukkan angka pinjaman bank untuk perusahaan-perusahaan zona euro turun ke level terendah dalam dua tahun bulan lalu sementara pinjaman rumah tangga meluas ke level tertinggi pasca-krisis keuangan, menunjukkan keretakan yang melebar dalam ekonomi blok, data Bank Sentral Eropa menunjukkan pada hari Rabu (29/01/2020).
Banyak perusahaan di zona euro berjuang ditengah penurunan perdagangan dan resesi manufaktur. Namun sebaliknya warga Eropa tetap optimis dengan kondisi ekonomu, pasalnya tingkat upah dan lapangan kerja masih meningkat dimana sektor jasa juga terus berkembang.
Pertumbuhan pinjaman untuk korporasi non-finansial tergelincir menjadi 3.2% dari 3.4% sebulan sebelumnya, angka terendah dalam 24 bulan. Pada saat yang sama, pinjaman untuk rumah tangga meningkat menjadi 3.7% dari 3.5%, pembacaan terbaik dalam 11 tahun.
Berharap untuk menopang pertumbuhan, ECB memperkenalkan paket stimulus kontroversial pada bulan September, yang bertujuan memotong biaya kredit untuk menjaga uang mengalir ke bisnis sementara pertumbuhan melambat. Survei terbaru menunjukkan stabilisasi, tetapi angka pinjaman pada hari Rabu menambah nuansa pada gambar itu.
Aliran pinjaman bulanan untuk bisnis hanya 0.7 miliar euro, kurang dari sepersepuluh dari aliran bulanan rata-rata tahun lalu dan pembacaan bulanan terburuk kedua sepanjang tahun.
Penurunan itu terjadi karena perusahaan menjauh dari kredit jangka panjang, segmen yang ECB harapkan yang didorong dengan pendanaan sangat murah.
Sementara itu, pinjaman bulanan rumah tangga 23,8 miliar euro, merupakan angka terbaik sejak awal 2008 karena konsumen mengambil hipotek murah.
Angka pinjaman hipotek datang hanya beberapa hari setelah anggota dewan ECB memperingatkan bahwa kebijakan ultra-mudah mungkin memicu gelembung, terutama di pasar perumahan, dan ECB bisa menabur benih krisis berikutnya.
Tingkat pertumbuhan tahunan ukuran pasokan uang, yang sering berfungsi sebagai indikator aktivitas di masa depan, turun menjadi 5,0%, dibawah ekspektasi 5,5%.