ESANDAR – Bursa saham Asia bergeral tipis diawal perdagangan Selasa (21/01/2020) setelah IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini, meskipun pandangan itu menawarkan gambaran yang lebih cerah bagi China. Bursa saham AS sendiri tutup untuk libur Martin Luther King Jr.
Indeks Asia Pasifik, diluar Jepang turun sebagian 0,04%. Indek Nikkei Jepang bergerak terbatas dengan kecenderungan turun 0,1% dan Indek KOSPI Korea Selatan 0,04%.
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global, sebagian besar disebabkan oleh pelambatan tajam yang mengejutkan di India dan pasar negara berkembang lainnya, bahkan ketika dikatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS-China dapat melihat aktivitas bottom-up. IMF melihat pertumbuhan sebesar 3,3% tahun ini, turun dari 3,4% dan juga memotong perkiraan 2021 menjadi 3,4% dari 3,6%. Namun itu masih mengangkat prospek untuk Cina menjadi 6%.
Ada beberapa bantuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron tampaknya telah melakukan gencatan senjata atas usulan pajak digital. Keduanya sepakat untuk menunda perang tarif potensial sampai akhir tahun, kata sumber diplomatik Prancis.
Richard Grace, kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia, mengharapkan tidak ada pelonggaran kebijakan lebih lanjut sebagian karena pemerintah telah meluncurkan paket fiskal segar senilai sekitar 1% dari PDB. “Juga, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Jepang telah terus meningkat sejak menurun menjadi -29bp pada akhir Agustus 2019, dan pada 0,00%, berada pada level tertinggi lebih dari dua belas bulan,” tambahnya. “Ini menunjukkan prospek yang masuk akal untuk ekonomi Jepang.”
Kondisi ekonomi AS masih mengungguli rekan-rekannya sehingga memberikan dukungan yang baik bagi dolar AS meskipun perdagangan berlangsung tenang. Terhadap enam mata uang utama, Indek dolar stabil di 97,593. setelah menyentuh posisi tertinggi dalam empat minggu di 97,579.
Pasar akan menantikan pernyataan Trump di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Selasa. Selain itu juga akan dirilis dari pertemuan kebijakan terbaru Bank of Japan (BOJ).