Indek Manufaktur New York

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Data ekonomi AS terkini sebagaimana disampaikan oleh Bank Sentral AS wilayah New York pada Senin (17/.06/2019) adalah jatuhnya indek bisnis diwilayah tersebut. Hal ini sangat mengejutkan, pasalnya diperkiraan awal justru akan naik.

Indek Empire State, demikian dikenal data ini – berubah tajam menjadi lebih buruk untuk laporan pada bulan Juni. Posisinya jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Indeks anjlok 26,4 poin menjadi negatif 8,6. Itu adalah rekor penurunan. Para ekonom sendiri mengharapkan angkanya positif 10, menurut survei oleh Econoday. Setiap bacaan di bawah nol menunjukkan kontraksi dalam aktivitas. Terakhir kali indeks negatif adalah pada Oktober 2016.

Jatuhnya indek ini mencerminkan adanya pelemahan bisnis yang mendasar secara luas. Sebagai gambaran, indeks pesanan baru, merosot 21,7 poin menjadi -12 pada Juni. Sementara angka pengiriman turun 6,6 poin menjadi 9,7. Jumlah pesanan yang tidak terisi juga turun tajam dan persediaan turun ke wilayah negatif. Indeks aktivitas masa depan turun hanya 4,9 poin menjadi 25,7 pada Juni.

Selama ini sektor manufaktur menjadi penghubung yang lemah dalam perekonomian AS di tahun ini. Hal ini sebagai konsekuensi dari ketidakpastian kebijakan perdagangan AS yang keras terhadap China dan Meksiko dan perlambatan aktivitas di luar negeri.

Hasil indeks Empire State yang sangat lemah, menaikkan peringatan tentang prospek untuk data manufaktur lainnya di bulan ini. Namun, mungkin saja penurunan ini hanya respons sementara terhadap kegagalan tarif Meksiko.  AS memutuskan untuk tidak mengenakan tarif pada Meksiko setelah menyepakati pakta tentang bagaimana memperlakukan pencari suaka.

Disisi lain, penjualan yang ditetapkan juga lebih rendah tahun ini. Hal ini akan mendorong sentiment untuk melakukan pemangkasan suku bunga oleh pejabat Federal Reserve akan bertemu pada hari Selasa dan Rabu ini.

Dengan data tersebut, indeks saham berjangka bergerak mundur.  Sementara imbal hasil obligasi berubah lebih rendah. (Lukman Hqeem)