ESANDAR, Jakarta – Defisit perdagangan barang A.S. dengan China, saat ini telah turun ke level terendah dalam lima tahun pada bulan Maret di tengah lonjakan ekspor, termasuk kedelai. Penurunan ini merupakan fokus agenda “Amerika First ” dari pemerintahan Presiden Donald Trump, sebagaimana didengungkan saat kampanye.
Laporan dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada hari Kamis (09/05) ini datang di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing. Trump mengancam pada hari Minggu untuk menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar dari 10 hingga 25 persen pada hari Jumat. Sebaliknya, China berjanji untuk membalas jika itu diberlakukan.
Reuters, mengutip sumber-sumber pemerintah A.S., melaporkan pada hari Rabu bahwa China telah mundur pada hampir semua aspek dari perjanjian perdagangan antara Washington dan Beijing. China pada hari Kamis meminta Amerika Serikat untuk bertemu di tengah jalan untuk menyelamatkan kesepakatan yang dapat mengakhiri perang dagang mereka.
Defisit perdagangan barang yang sensitif secara politis dengan China turun 16,2 persen menjadi $ 20,7 miliar yang tidak disesuaikan, level terendah sejak Maret 2014, juga karena impor dari ekonomi nomor dua dunia turun 6,1 persen. Ekspor ke China melonjak 23,6 persen di bulan Maret. (Lukman Hqeem)