ESANDAR, Jakarta – Bursa saham ditutup lebih tinggi dalam tiga sesi berturut-turut karena keyakinan investor telah kembali lagi. Didasarkan dengan harapan tinggi pada hasil pertemuan AS – China di Beijing. Hal ini mendorong minat investor terhadap aset yang dianggap berisiko, seperti ekuitas.
Saham-saham yang mengalami kenaikan dipimpin oleh sektor real estat dan internet, sementara saham Apple Inc. dan perusahaan teknologi besar lainnya juga naik dan membantu mendorong pasar lebih tinggi.
Indek Dow Jones naik 256,10 poin, atau 1,1%, menjadi 23.787,45, sedangkan indeks S&P 500 naik 24,72 poin, atau 1% menjadi 2.574,41. Indek Nasdaq naik 73,53 poin, atau 1,1% ke 6.897. Sektor real estat dan komunikasi, termasuk saham Facebook Inc. dan Alphabet Inc. menjadi emiten pemenang besar.
Negosiasi tatap muka antara AS dan pejabat Cina memasuki hari kedua Selasa, dengan meningkatnya harapan bahwa perundingan ini akan membuahkan hasil setelah salah satu pejabat teras Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Liu He, muncul pada hari Senin.
Meskipun demikian, belum ada kemajuan yang konkret terkait upaya meredakan kekhawatiran perdagangan. Cina sendiri telah menyetujui untuk membeli lima tanaman rekayasa genetika guna membantu meningkatkan impor barang pertanian AS ke Tiongkok, termasuk jagung dan kedelai yang dikembangkan oleh DuPont Inc. Langkah inilah yang ditafsirkan oleh beberapa pedagang sebagai bukti niat baik pihak Cina.
Disisi lain, perkembangan ini disambut baik oleh pemimpin AS. Sebagaimana sorotan Presiden Donald Trump yang mengomentari negosiasi perdagangan, dalam cuitan Selasa pagi bahwa pembicaraan berjalan dengan baik.
Sementara itu, saham pembuat smartphone dan chip terbesar di dunia telah memperingatkan atas proyeksi pendapatan mereka di hari Selasa, kurang dari seminggu setelah peringatan kejutan dari Apple Inc. Dimana sama-sama mengutip “meningkatnya ketidakpastian,” saham samsung Electronics Co. memperingatkan penurunan 29% laba operasi kuartal keempat, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan para analis.
Dengan shutdown pemerintah parsial sekarang yang telag di hari ke-17, banyak perhatian diharapkan untuk fokus pada pidato dinding-perbatasan prime-time dari Trump nanti Selasa malam. Beberapa pegawai pemerintah akan kehilangan gaji pertama mereka minggu ini sebagai akibat dari kebuntuan antara Trump dan anggota parlemen Demokrat atas pendanaan untuk tembok yang diusulkan di sepanjang perbatasan selatan AS dengan Meksiko, meskipun IRS mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan terus memproses pengembalian pajak penghasilan selama penutupan, dalam pembalikan kebijakan lama.
Di sisi data, optimisme bisnis kecil turun pada bulan Desember, menurut Federasi Nasional indeks Bisnis Independen optimisme bisnis kecil, yang menurun 0,4 poin ke level yang disesuaikan secara musiman 104,4, terendah dalam 14 bulan.
Jumlah lowongan kerja baru turun ke level terendah sejak Juni, pada 6,89 juta, turun dari 7,13 juta pada Oktober, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Selasa. Tingkat bahwa pekerja secara sukarela meninggalkan pekerjaan mereka juga turun sedikit, meskipun kedua langkah tersebut masih menunjukkan pasar kerja yang kuat secara historis, dengan lowongan pekerjaan masih lebih banyak daripada jumlah pengangguran di Amerika, dan tingkat berhenti di dekat tertinggi sepanjang masa.
Biro Sensus dijadwalkan untuk merilis data defisit perdagangan Selasa pagi, tetapi rilis ditunda karena penutupan pemerintah.
Investor masih berpegang pada dampak data hari Jumat, ketika investor menerima berita tentang pasar kerja yang masih booming dipasangkan dengan inflasi moderat dan nada yang jauh lebih dovish dari Federal Reserve. Pasar bak mengendarai gelombang peningkatan sentimen serta melihat beberapa kemajuan dalam negosiasi perdagangan China. Namun demikian, masih harus dilihat apakah tren naik ini bisa bertahan lama atau kembali ke pola bearish dan akan menjadi awal dari pembalikan tren yang aktual.
Katalisator utama di sini adalah pembicaraan perdagangan AS-Cina. Investor berharap ada semacam kemajuan yang akan memungkinkan ekuitas pulih. Ada nada suram yang datang dari The Fed sehingga memuculkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih sedikit.
Investor akan mulai fokus pada musim pendapatan AS. Mereka akan mencari sejumlah indikasi apakah hasil perusahaan terus melambat atau tidak dengan perang dagang saat ini. Jika melambat atau menurun, tentu mengurangi minat sentimen atas aset berisiko.
Pada perdagangan di bursa saham Asia, Indek Kospi turun oleh peringatan Samsung, sementara Nikkei 225 naik bersama dengan Hang Seng dan Indek Eropa. Indek Dolar AS naik dan memberikan tekanan pada harga komoditas. Harga Emas turun sementara Minyak Mentah mampu naik oleh harapan pemangkasan produksi. (Lukman Hqeem)