ESANDAR, Jakarta – Dolar AS melemah terhadap mata uang utama pada hari Jumat (07/12) setelah data menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan pekerja lebih sedikit dari perkiraan pada bulan November. Data ini seperti mendukung pandangan bahwa pertumbuhan AS moderat dan Federal Reserve mungkin akan berhenti menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Sementara data kepegawaian ISM tetap tinggi, pandangan konsumen tentang ketersediaan pekerjaan terus meningkat dan rencana perekrutan usaha kecil tetap ada sementara lowongan kerja tetap pada rekor tertinggi. Pasar masih mengantisipasi Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.
Dolar AS kalah dengan lawan utamanya, Euro. Nada beli meningkat di sekitar mata uang tunggal Eropa. Mengangkat pasangan mata uang EURUSD mencapai posisi tertinggi harian menembus level 1,1400.
Pasangan ini naik lebih lanjut pasca rilis data NFP AS, dikabarkan ekonomi AS hanya menciptakan 155 ribu pekerjaan selama November, meleset dari perkiraan sebesar 200 ribu dan turun dari 237 ribu pada bulan Oktober (direvisi dari 250 ribu). Data tambahan menunjukkan tingkat pengangguran tetap di level 3,7%.
Sementara pasangan GBPUSD tetap di bawah tekanan di pasar karena minggu ini merupakan minggu penting yaitu pemilihan Brexit. Kesepakatan Brexit akan diambil suara di House of Commons pada hari Selasa. Secara umum, pemungutan suara akan menolak kesepakatan.
Data ekonomi dari Inggris termasuk PDB pada hari Senin dan pasar tenaga kerja pada hari Selasa, tetapi kemungkinan akan dibayangi oleh peristiwa yang terkait dengan Brexit.
Pasangan mata uang AUDUSD di antara mata uang terburuk minggu ini dipengaruhi oleh pernyataan RBA dan data ekonomi Australia. Pasangan AUDUSD memimpin penutupan mingguan terendah sejak akhir Oktober.
Minggu lalu AUDUSD sempat melonjak di belakang sentimen risk appetite, tetapi kemudian, seiring membaiknya sentimen pasar mereda, AUDUSD kehilangan momentum. Koreksi ini dipercepat setelah pernyataan RBA dan juga di tengah data GDP Australia.
Dalam perdagangan USDJPY, Dolar AS dengan cepat menghapus kenaikan harian ke 113.00 pada Jumat lalu dan turun ke level rendah hariannya sebagai reaksi terhadap rilis data NFP AS yang suram. Data ini menambah kekhawatiran pasar baru-baru ini dan kemungkinan ada jeda dalam siklus kenaikan suku bunga Fed dan mendorong beberapa penjualan baru pada dolar AS , yang akhirnya dilihat sebagai pemicu utama di balik penurunan harian USDJPY.
Sementara itu, pemulihan yang baik dalam selera investor untuk aset berisiko, seperti yang digambarkan oleh suasana positif di sekitar pasar saham, tidak banyak meningkatkan status safe-haven Yen Jepang dan mungkin membantu membatasi koreksi lebih dalam. (Lukman Hqeem)