ESANDAR, Jakarta – Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis (20/09) waktu setempat, bahwa klaim pengangguran di negeri Paman Sam mengalami penurunan tajam, terendah dalam 49 tahun terakhir.
Meskipun baru dihajar oleh Badai Florensia, dunia ketenaga kerjaan AS masih solid. Pasalnya, perekonomian AS memang sedang melonjak sehingga membuka banyak lapangan kerja. Alhasil, jumlah orang yang mengajukan tunjangan sebagai pengangguran pada pertengahan September jatuh ke level terendah sejak November 1969.
Klaim pengangguran awal, menjadi proxy kasar untuk menilai angka PHK, turun 3.000 menjadi 201.000 dalam tujuh hari yang berakhir 15 September. Itu di bawah perkiraan 208.000 oleh MarketWatch dan menandai level terendah sejak 12 November 1969. Klaim rata-rata bulanan baru tergelincir sebesar 2.250 menjadi 205.750, ungkap Departemen Tenaga Kerja. Itu juga yang terendah dalam 49 tahun.
Jumlah orang yang sudah mengumpulkan tunjangan pengangguran menurun 55.000 hingga 1,65 juta. Dikenal sebagai klaim “berkelanjutan”, mereka telah jatuh ke level terendah sejak 1973.
Gelombang badai yang disebabkan oleh Badai Florensia di Carolina berkontribusi pada rendahnya tingkat klaim minggu lalu. Aplikasi di Carolina Selatan turun dengan jumlah yang luar biasa besar, menunjukkan lebih sedikit orang yang mengajukan klaim karena penutupan kantor pemerintah dan kurangnya kekuasaan. Meskipun demikian, PHK di AS terus menurun selama delapan tahun dan mereka segera bisa turun di bawah 200.000 untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.
Perbandingan antara sekarang dan setengah abad yang lalu, tentu saja, tidak sepenuhnya tepat. Aturan yang menentukan siapa yang berhak mendapatkan manfaat telah berubah dari waktu ke waktu dan sifat tenaga kerja AS sekarang jauh berbeda dibandingkan pada akhir 1960-an, ketika ukuran populasi jauh lebih kecil. Namun dengan ukuran apa pun, PHK di AS saat ini bisa dikatakan sangat rendah.
Secara garis besar dapar dikatakan perekonomian AS menguat di musim semi. Mampu melewati melewati musim panas dan kini menuju ke musim gugur dengan kekuatan penuh. Tercatat adanya berbagai lowongan pekerjaan, perekrutan yang kuat, pengangguran rendah dan peningkatan pendapatan. Semua ini akan menjadi modal yang baik termasuk bagi The Federal Reserve dalam menaikkan suku bunganya kembali.
Bursa saham bereaksi positif dengan perkembangan ini. Indek Dow Jones dan S & P 500 naik pada perdagangan Kamis pagi dan keduanya mencapai tertinggi sepanjang waktu. Sementara imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun telah naik ke 3% lagi. Kini The Federal Reserve dapat bersiap untuk menaikkan suku bunga AS pada akhir September. (Lukman Hqeem)