ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berjangka berakhir lebih rendah diakhir pekan lalu Jumat. Mencatatkan kerugian sepekan. Sentimen negatif dari data pekerjaan AS yang kuat sehingga memberikan dorongan dolar AS untuk naik dan mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Dikabarkan bahwa AS mampu mengadakan 201.000 pekerjaan baru pada bulan Agustus. Alhasil tingkat pengangguran terjaga pada level terendah dalam 18 tahun ini diangka 3,9%, demikian ungkap Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat (07/09). Perkiraan dari para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan hanya aka nada peningkatan 200.000 pekerjaan disektor nonpertanian. Sementara itu, tingkat kenaikan gaji tahunan juga naik menjadi 2,9% dari 2,7%. Ini merupakan tingkat gaji yang paling tertinggi sejak Juni 2009.
Dengan data angka lapangan kerja yang lebih baik, ditambah dengan tingkat upah yang meningkat, semakin memperkuat harapan kenaikan suku bunga dibulan ini dan sekali lagi diakhir tahun. Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dua hari pada 26 September. Suku bunga yang lebih tinggi dapat merusak daya tarik emas dan memperkuat dolar AS, yang dapat membuat harga aset dalam mata uang lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Atas indikator ekonomi yang menjanjikan ini, Indek Dolar AS (DXY) menguat 3,6% sepanjang tahun ini. Penguatan Dolar AS menjadi angin sakal untuk komoditas yang dipatok dolar. Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun $ 3,90, atau 0,3%, di harga $ 1.200,40 per ounce. Logam mulia memangkas penurunan mingguan sekitar 0,5%. Harga emas berjangka sekarang telah mencatat penurunan mingguan sebanyak delapan kali dalam masa sembilan minggu.
Pada minggu ini, sejumlah indikator yang perlu menjadi perhatian pasar diantaranya adalah pembacaan indeks harga produsen AS bulan Agustus pada hari Rabu dan data indeks harga konsumen yang akan dirilis Kamis. Investor sebaiknya tetap hati-hati dengan potensi kenaikan suku bunga AS. Dengan tingkat kenaikan suku bunga The Fed dilakukan demi memperkuat Dolar AS. Disisi lain, pertumbuhan AS masih akan baik-baik saja dan tidak akan memburuk menjadi sebuah resesi ditahun ini. Tentu saja ini akan menjadi sentiment negatif bagi emas sebagai aset safe haven. (Lukman Hqeem)