ESANDAR, Jakarta – Harga Emas naik secara moderat pada perdagangan hari Kamis (07/06). Kenaikan ini menandai penutupan tertingginya di bulan Juni. Dolar AS mengalami koreksi sehingga memberikan daya ungkit bagi harga emas untuk naik dalam jangka pendek.
Untuk kontrak pengiriman bulan Agustus, harga emas berakhir naik $ 1,60, atau 0,1%, di $ 1,303 per troy ons. Ini merupakan penutupan tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 31 Mei. Indek Dolar Amerika Serikat, DXY turun 0,3% pada 93,39, sepanjang minggu ini mengalami penurunan 0,6%.
Dalam bentang perdagangan yang sempit dan ketat, pergerakan harga emas menyimpan kepercayaan diri untuk naik dibulan ini. Meski hal tersebut tidak substansial, namun saat ini terlihat berpeluang terjadi. Ada dorongan spekulatif modal berpindah ke pasar yang lebih menarik. Investor tentu tak ingin menunggu lebih lama lagi.
Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal AS turun sedikit di awal Juni. Hal ini memberikan harapan akan mempertahankan tingkat PHK di AS berada didekat level terendah dalam 50 tahun. Laporan tersebut sebagian besar mendukung ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mendorong suku bunga lebih tinggi ketika bertemu pekan depan dan mungkin mengisyaratkan niatnya kemudian untuk mempertahankan suku pengetatan akhir tahun ini.
Kenaikan suku bunga riil berdampak pada biaya peluang memegang emas karena logam tidak memberikan hasil. Ini juga menarik investor untuk bertransformasi menjadi aset berisiko seperti saham, yang dicampur pada Kamis. Tingkat yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan nilai dolar, yang biasanya bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kenaikan suku bunga bulan Juni sebagian besar telah diperhitungkan dalam tingkat dolar, kata para pedagang.
Di pasar keuangan, ketegangan perdagangan masih menjadi fokus karena negara-negara G7 akan mengadakan pembicaraan di Kanada pada Jumat dan Sabtu. Perlawanan baru-baru ini yang ditunjukkan oleh para menteri keuangan G-7 melawan tarif perdagangan asal Donald Trump dapat menambah tekanan pada pertemuan tersebut. Kisruh ini akan mendukung daya tarik emas sebagai aset surgawi. (Lukman Hqeem)