ESANDAR, Jakarta – Setelah jeda pertengahan pekan dalam ketegangan geopolitik, fokus yang kuat pada kesepakatan Nuklir Iran meningkatkan premi risiko geopolitik Emas. Kenaikan Harga Emas diredam penguatan Dolar AS.
Hanya saja bukan AS pada tahap ini, tetapi Israel dan bahkan Arab Saudi telah menyebut perjanjian itu cacat. Kini Presiden Iran, Hassan Rouhani menyarankan Tehran akan membatalkan kesepakatan dan memulai kembali pengayaan uranium tingkat tinggi jika AS menarik diri. Kondisi ini membuat bara di Timur Tengah membesar kembali.
Dolar yang melonjak terus, mampu meredam permintaan logam mulia. Meskipun harganya sanggup memantul secara meyakinkan dari level support yang signifikan sebesar $ 1303 yang kemungkinan didukung oleh ancaman Trump.
Memang, Presiden tidak bisa bahagia dengan penguatan dolar pada saat pemerintahan AS mencoba untuk menyetrika kebijakan perdagangan dengan Cina. Lagi pula, tidak ada yang menginginkan mata uang yang terlalu kuat di tengah-tengah perang dagang, jadi mungkin pasar komoditi logam harus waspada bagi Presiden untuk mengingatkan kita betapa sensitifnya administrasi adalah reli dolar.
Bukan perang perdagangan yang pernah meninggalkan panggung, tetapi bisa bergerak kembali ke tahap tengah setelah beberapa konsesi dibuat pada KTT perdagangan AS-Cina baru-baru ini, yang dapat meningkatkan daya tarik emas mengingat implikasi negatif dari pasar ekuitas pada perdagangan dan tarif yang mungkin eskalasi.
Emas terpantau sempat menguat di sesi Asia dan Eropa dipicu oleh kebijakan Fed terbaru yang mempertahankan suku bunga stabil pada hari Kamis dinihari WIB dan menyatakan keyakinannya bahwa kenaikan inflasi baru-baru ini ke dekat target bank sentral AS akan dipertahankan sehingga di jalur untuk menaikkan biaya pinjaman pada bulan Juni. Keputusan The Fed untuk tidak merubah suku bunga acuannya dalam kisaran target antara 1.50 persen dan 1.75 persen adalah suara bulat sehingga mendorong kenaikan harga emas mencapai 1317.9 level puncak harian. Lalu memasuki fase konsolidasi ditengah sejumlah data AS yang dirilis beragam.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik $ 8.50 atau 0.65% menjadi $ 1,314.10 per troy ounce. Logam mulia naik dari intraday low $ 1,305.20. Selanjutnya harga emas berpeluang naik apabila level support di $1309 tidak tertembus. Kenaikan lebih lanjut diharapkan mampu mendorong harga emas hingga ke $1330 per troy ons. (Lukman Hqeem)