ESANDAR, Jakarta – Mantan Direktur FBI James Comey mengatakan Presiden Donald Trump tidak cocok untuk menjadi orang No. 1 di Amerika Serikat. Comey sendiri tidak dapat mengesampingkan bahwa Rusia mungkin memiliki material pemerasan yang mereka tahan terhadapnya.
Dalam wawancara luas dengan kantor berita ABC News, George Stephanopoulos mewawancarai Comey dan ditayangkan pada Minggu malam. Comey memberikan rincian tentang penyelidikan atas email-email Hilary Clinton yang mengarah pada pemilihan, dan hubungannya dengan Trump setelah ia menjabat. Itu adalah wawancara televisi pertamanya sejak Trump memecatnya Mei lalu.
Banyak komentar Comey, seperti menyebut Trump sebagai pembohong biasa dan membandingkannya dengan bos mafia – konsisten dengan kutipan yang dikeluarkan minggu lalu dari buku ceramah Comey yang akan datang, “Loyalitas Tinggi: Kebenaran, Kebohongan, dan Kepemimpinan,” yang akan akan dirilis hari Selasa. Buku ini bahkan sudah No. 1 di daftar buku terlaris di Amazon.
Dalam wawancara hari Minggu, Comey menambahkan bahwa Trump memperlakukan wanita seperti “daging” dan merupakan “noda” pada orang-orang di sekitarnya, dan tidak cocok secara moral untuk memimpin negara. “Presiden kita harus mewujudkan rasa hormat dan mematuhi nilai-nilai yang merupakan inti dari negara ini,” kata Comey, menurut transkrip wawancara. “Yang paling penting adalah kebenaran. Presiden ini tidak bisa melakukan itu. Dia secara moral tidak layak menjadi presiden. ”
Namun, Comey mengatakan dia tidak berpikir Donald Trump harus diberhentikan, karena “akan membiarkan orang Amerika lepas kendali.” Sebaliknya, “orang-orang di negara ini harus berdiri dan pergi ke bilik suara dan memilih nilai-nilai mereka,” dia kata. Comey mengatakan dia “bingung” mengapa Trump menolak untuk mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, bahkan secara pribadi, terutama setelah banyaknya bukti bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan 2016.
Comey mengatakan mungkin orang Rusia “memiliki sesuatu” didalam diri Donald Trump. “Saya pikir itu mungkin,” katanya. “Saya tidak tahu. Ini adalah lebih banyak kata yang saya tidak pernah pikirkan tentang presiden Amerika Serikat, tetapi itu mungkin. . . . Ini menakjubkan dan saya berharap saya tidak mengatakannya, tetapi itu hanya … itu kebenaran. Saya tidak bisa mengatakan itu. Itu selalu mengejutkan saya dan masih memojokkan saya, dan saya akan dapat mengatakan dengan keyakinan yang tinggi tentang presiden lain yang saya tangani, tetapi saya tidak bisa. Itu mungkin.” (Lukman Hqeem)