ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia-Pasifik menguat dalam perdagangan di awal minggu pada hari Selasa, menyusul kenaikan kembali sebesar 3% di Wall Street. Meredanya kekhawatiran akan perang dagang global, mendorong kenaikan kali ini.
Indek Jepang dan Korea Selatan naik sejak kemarin sore. Indek Bursa Tokyo, Nikkei naik 1,8% karena berlanjutnya penurunan yen. Indeks lain di wilayah ini dimulai dengan kenaikan hampir 1%.
Pemahaman investor tentang perang dagang potensial antara dua ekonomi terbesar dunia mulai berkurang setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa Cina dan AS telah mulai bernegosiasi untuk meningkatkan akses Amerika ke pasar daratan.
Di Tokyo, seorang tokoh kunci yang terlibat dalam skandal penjualan tanah pemerintah Jepang memberi kesaksian di hadapan parlemen, dan mantan pejabat Departemen Keuangan Nobuhisa Sagawa mengatakan tidak ada arahan dari kantor perdana menteri untuk mengubah dokumen. Saham Jepang kemudian mencapai level tertinggi.
Meski cukup meyakinkan pergerakan pasar saat ini, namun pelaku pasar hendaknya tetap hati-hati dengan penguatan pasar kali ini. Diharapkan tidak terburu-buru untuk masuk ke pasar. Mengingat masih banyak saham yang telah tinggi nilainya ditengah kondisi pasar yang volatile dan penurunan harga di banyak pasar sejak awal tahun ini
Bursa Korea Selatan diperdagangkan naik 0,5 % lebih tinggi pada hari Selasa yang dipimpin oleh pembuat mobil dan perusahaan kimia. Indeks Harga Saham Gabungan Korea meningkat 12,3 poin menjadi 2.449,38 pada pagi ini.
Produsen mobil terus diperdagangkan lebih tinggi, dengan No 1 Hyundai Motor meningkat 2,01 persen dan saudaranya Kia Motors naik 1,27 %. Pembuat onderdil mobil Hyundai Mobis melonjak 4,95 %. Saham kimia diperdagangkan lebih tinggi, dimana saham LG Chem naik 1 % dan AmorePacific meningkat 2,36 %. KB Financial naik 0,82 % , dan Samsung Life Insurance naik 1,32 % . Sementara Shinhan Financial menambahkan 2 %.
Nilai tukar Won Korea Selatan berpindah tangan di 1.074,65 won terhadap dolar AS, naik 6,45 won dari penutupan sesi sebelumnya. (Lukman Hqeem)