ESANDAR, Jakarta – Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik membukukan kenaikan yang lebih luas dan menguat pada Jumat (03/09) terdorong kabar baru bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump setuju untuk bertemu pada bulan Mei.
Meski demikian, kenaikan bursa terbatasi dimana sejumlah pedagang mencerna implikasi sebenarnya dari pertemuan tersebut. Indek Bursa Nikkei menutup perdagangan pagi dengan naik 0,9% setelah melonjak setinggi 2,4% sebelumnya. Sebagian besar pasar di wilayah ini naik tidak lebih dari 0,5%, meskipun Indek Kospi Korea Selatan, mampu mempertahankan kenaikan 1,5% hingga tengah hari.
Pertemuan tersebut sangat potensial, sehingga menjadi berita besar sebelum pasar saham Asia dibuka, menyusul sebuah undangan dalam sebuah surat dari Kim yang dikirim ke Gedung Putih oleh penasihat keamanan nasional Korea Selatan. Kim juga menegaskan kembali bahwa dia siap untuk menunda uji coba nuklir dan rudalnya, sementara mereka melakukan pembicaraan mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea.
Hal yang menarik bagi pelaku pasar adalah perubahan bahasa dari Korea Utara sangat penting. Ini sangat penting karena retorika mereka menjadi lebih fleksibel. Sebuah sinyal positif bagi upaya jalan damai di kawasan ini.
Sayangnya, ditengah kabar baik ini, pasar juga masih mendapat hantaman dari Donald Trump. Putusan untuk mengenakan tariff impor 25% atas baja dan 10% atas almunium menohok sejumlah emiten utama. Bagi Jepang dan Korea Selatan, Amerika Serikat merupakan pasar utama komoditas logam mereka. Tak heran sejumlah emiten baja di bursa Korea Selatan langsung turun setidaknya 2%, dipimpin oleh saham kelas berat Posco’s yang jatuh 3,5%. JFE Jepang turun 1%, menempatkan penurunan Maret di 9,3%.
Memang masalah tariff ini sedikit melegakan dengan mengecualikan Meksiko dan Kanada sebagai negara yang masih bisa bebas dari aturan ini. Tetap saja Korea Selatan, Jepang bahkan Cina akan terdampak dengan keputusan ini. Belum lagi Uni Eropa, tak heran mereka yang getol akan mengajukan masalah ini ke WTO. Masalah tariff ini masih akan berlum berakhir, mungkin ada pungutan lain yang diberlakukan oleh AS atau negara-negara lain sebagai tanggapan. Perang dagang, nampaknya tak terelakkan.
Yen Jepang tertekan dengan kenaikan Dolar AS akibat keputusan Trump. Mata uang ini secara luas turun sekitar 0,5% terhadap mata uang utama lainnya dan bergerak sedikit setelah Bank of Japan berpegang pada kebijakan seperti yang diharapkan. Sementara Harga Bitcoin (BTCUSD) jatuh lebih jauh pada Jumat pagi, turun di bawah $ 9.000, menurut CoinDesk. Kriptocurrency ini sempat di atas $ 11.500 pada minggu ini.
Pada perdagangan komoditi, harga emas sedikit turun di tengah kenaikan saham Asia, berbalik dari kenaikan moderat sebelumnya. Saat ini harga emas diperdagangkan dikisaran $1.318. Harga minyak berjangka naik sekitar 0,3% setelah naik dalam penjualan semalam. A.S. pada hari Rabu merilis data yang menunjukkan rata-rata produksi harian minggu lalu mencapai rekor tertinggi lainnya. (Lukman Hqeem).