ESANDAR, Jakarta – Gubernur Bank Sentral AS Wilayah St. Lois, James Bullard pada hari Senin (26/02/2018) mengatakan kekhawatirannya bahwa rekan-rekannya di Dewan Gubernur Bank Sentral AS akan “terlalu bersemangat” dalam menaikkan suku bunga secara agresif, menisbikan pertumbuhan.
Sebagaimana dikatakan pada Marketwatch, Bullard menegaskan kekhawatirannya bahwa kami terlalu agresif dan kami mengatakan kepada diri sendiri bahwa kami menaikkan tingkat kebijakan karena kami harus menaikkannya agar tetap netral, ungkapnya. “Saya tidak berpikir kita harus di lingkungan ini … dengan inflasi di bawah target untuk waktu yang lama,” katanya.
Bullard menolak kekhawatiran banyak ekonom bahwa Fed belum cukup menaikkan suku bunga, mengingat hanya lima kali sejak 2015 sementara kenaikan inflasi yang lebih tinggi tidak dapat dihindari. Bank sentral AS, dengan alasan inflasi yang tidak aktif, sering dikritik karena terlalu enggan menaikkan suku bunga dari tingkat krisis, dengan imbal hasil obligasi pemerintah melayang di tingkat ultralow, akibatnya indek bursa saham Dow Jones dan S&P 500 sebagian besar meraung.
“Saya tidak berpikir ini adalah situasi dimana kita berada di belakang kurva. Saya pikir kita benar di mana kita perlu berada dan kita sensitif terhadap data dan akan dapat bereaksi jika keadaan berkembang di masa depan, “kata Bullard. “Jika kita berada di balik kurva, Anda pasti belum melihatnya dalam data inflasi,” katanya.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi yang disukai oleh Fed, telah bertahan di bawah target 2% tahunan bank sentral sejak 2012. Indeks PCE naik ke tingkat 1,7% tahun lalu dari 1,2% pada tahun 2015 dan hanya 0,3% pada tahun 2014 .
Menurut Bullard, kondisi ekonomi cukup baik hari ini. Dia mengatakan bahwa aksi jual pasar saham baru-baru ini bukan hasil dari pemikiran kembali prospek pertumbuhan global atau prospek AS. “Jadi saya tidak terlalu khawatir dengan ekonomi A.S. dalam waktu dekat. Yang saya khawatirkan adalah Fed menjadi terlalu bersemangat (menaikkan suku bunga,pen.), “katanya.
Bullard mengatakan jika The Fed mencoba untuk “naik terlalu banyak dan terlalu cepat” kurva imbal hasil akan menjadi sangat datar dan kita akan melihat itu sebagai sinyal, “katanya. Kurva imbal hasil mengacu pada garis yang merencanakan imbal hasil di semua masa jatuh tempo Treasury, terutama catatan Treasury 2 tahun yang menghasilkan imbal sebesar 0,18% dan Obligasi 10 tahun sebesar 0,06%. (Lukman Hqeem)