Esandar, Jakarta – Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam 45 tahun pada pekan lalu. Mengindikasikan pada pertumbuhan pekerjaan yang kuat sepanjang bulan Februari dan momentum solid dalam perekonomian AS.
Dalam sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (22/02/2018) waktu setempat, secara tak terduga dilaporkan penurunan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS dalam pekan yang berakhir 17 Februari. Initial Jobless Claims mengukur jumlah individu yang mengajukan asuransi pengangguran untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir. Ini adalah data ekonomi A.S. yang paling awal, namun dampak pasar bervariasi dari minggu ke minggu. Angka yang lebih tinggi dari perkiraan harus dianggap negatif untuk Dolar AS, sementara bacaan yang lebih rendah dari perkiraan harus dianggap positif untuk Dolar AS.
Laporan tersebut mengatakan bahwa klaim pengangguran awal merosot menjadi 222.000, turun 7.000 dari tingkat revisi sebelumnya yang merevisi 229.000. Penurunan tersebut mengejutkan para ekonom, yang memperkirakan klaim pengangguran tidak berubah dibandingkan dengan 230.000 yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Padahal rata-rata pergerakan 4 minggu yang kurang stabil juga turun menjadi 226.000, turun 2.250 dari rata-rata revisi revisi minggu lalu 228.250.
Klaim untuk enam negara bagian, termasuk California, belum diperkirakan karena hari libur Hari Presiden hari Senin. Meskipun data terdistorsi minggu lalu, tren yang mendasari klaim konsisten dengan pasar tenaga kerja yang kuat. Departemen Tenaga Kerja juga mencatat prosedur pengambilan klaim di Puerto Riko dan Kepulauan Virgin masih belum kembali normal.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan klaim tidak berubah pada 230.000 di minggu terakhir. Saat itu adalah minggu ke-155 lurus yang mengklaim tetap di bawah ambang batas 300.000, yang dikaitkan dengan pasar tenaga kerja yang kuat. Itu adalah peregangan terpanjang sejak tahun 1970, ketika pasar tenaga kerja jauh lebih kecil.
Pasar tenaga kerja mendekati lapangan kerja penuh, dengan tingkat pengangguran pada tingkat terendah 17 tahun sebesar 4,1 persen. Memperkuat kondisi pasar tenaga kerja mulai mendorong pertumbuhan upah, yang bisa membantu mengangkat inflasi ke arah target Federal Reserve 2 persen.
Klaim lanjutan, sebuah pembacaan mengenai jumlah orang yang menerima bantuan pengangguran yang sedang berlangsung, turun 73.000 menjadi 1.875 juta dalam pekan yang berakhir pada tanggal 10 Februari. Rata-rata pergerakan empat minggu klaim lanjutan turun menjadi 1.926.500, turun 16.250 dari rata-rata revisi yang direvisi sebelumnya 1.942.750.
Sementara itu, prospek ekonomi AS juga makin cerah yang digarisbawahi oleh data lain pada hari Kamis itu. Dalam sebuah laporan terpisah, Conference Board mengatakan bahwa Leading Economic Index melonjak 1,0 persen pada bulan Januari setelah meningkat 0,6 persen pada bulan Desember. Lonjakan di LEI mencerminkan kondisi keuangan, manufaktur, bangunan rumah dan pasar tenaga kerja yang kuat. “LEI A.S. dipercepat lebih lanjut pada bulan Januari dan terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat di paruh pertama tahun 2018,” kata Ataman Ozyildirim, direktur siklus bisnis dan penelitian pertumbuhan di Conference Board.
Risalah rapat kebijakan bank sentral AS pada 30-31 Januari yang diterbitkan pada hari Rabu menunjukkan para pembuat kebijakan optimis dalam penilaian ekonomi mereka dan sejumlah “menilai bahwa pengetatan lanjutan di pasar tenaga kerja kemungkinan akan diterjemahkan ke dalam peningkatan upah yang lebih cepat di beberapa titik.” Risalah juga mencatat bahwa “beberapa lainnya menyarankan bahwa risiko naik ke prospek jangka pendek untuk kegiatan ekonomi mungkin telah meningkat.”
Dolar AS diperdagangkan melemah terhadap sekeranjang mata uang. Harga untuk Treasury AS meningkat, dengan imbal hasil pada catatan 10 tahun benchmark mundur dari level tertinggi lebih dari empat tahun. Saham di Wall Street naik setelah dua hari mengalami kerugian. (Lukman Hqeem)