ESANDAR, Jakarta – Bursa saham bergerak variatif dalam perdagangan hari Kamis (01/02/2018). Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan bersama dengan DAX Jerman, sementara Nikkei, Kospi dan Dow Jones mampu berakhir naik.
Bursa Saham Bergerak Variatif
Kenaikan yang terjadi diperdagangan pertama bulan ini, menambah kenaikan yang dicapai pada bulan sebelumnya. Indek Dow Jones naik 100 poin sementara Indek S&P 500 naik 0.2 persen. Dari Frankfurt sendiri dikabarkan bahwa mayoritas pasar Eropa mengakhiri sesi perdagangan dalam warna merah. Hasil ini memperpanjang penurunan menjadi 4 sesi beruntun. Pasar sempat berada diarea positif diawal perdagangan mengantisipasi pengumuman FOMC. Kemudian pasar dengan cepat mulai turun dan memasuki wilayah negatif pada tengah hari. Indek DAX Jerman turun 1.41 persen.
Saham Asia berakhir bervariasi pada hari Kamis setelah Federal Reserve A.S. meninggalkan suku bunga utamanya tidak berubah, seperti yang diperkirakan secara luas, namun menetapkan tingkat kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Maret. Data manufaktur China Caixin sesuai harapan, membantu membatasi kerugian di seluruh wilayah. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 245.18 poin atau 0.8 persen menjadi 32,642.09.
Indeks acuan Nikkei 225 melonjak 1.68 persen atau 387.82 poin, ditutup pada 23,486.11, mengakhiri penurunan beruntun enam hari. Langkah tersebut dilakukan saat dolar menguat terhadap yen. Saham yang terkait dengan energi lebih tinggi karena harga minyak pulih, Inpex naik 2.71 persen dan JXTG Holdings menguat 3.12 persen pada akhir hari.
Saham Seoul berakhir sedikit lebih tinggi karena investor mencerna sejumlah pembacaan ekonomi mengenai manufaktur, neraca perdagangan dan inflasi harga konsumen. Saham kelas berat Samsung Electronics turun 0,2 persen setelah mengatakan telah memasuki dunia Cryptocurrency dengan membuat chip yang dirancang khusus untuk pertambangan bitcoin dan mata uang digital lainnya.
Dolar AS Melemah, Euro Melejit
Pada perdagangan mata uang, pasangan AUDUSD terpantau sempat melemah di 0.7986 level terendah baru harian. Namun dapat melambung selama sesi Amerika untuk menutup seluruh hari dengan sekitar 15 pips dibawah level penutupan sebelumnya.
Perdagangan EURUSD menjadi salah satu pasangan mata uang dengan pergerakan terbaik pada hari Kamis setelah meningkat lebih dari 120 pips dari posisi terendah harian untuk menembus di atas area resistance 1.2500. Dalam beberapa transaksi terakhir di sesi AS, EURUSD memang terpantau terus bergerak ke atas. Hal ini tak lepas karena dolar AS terus memberikan keuntungan yang terinspirasi dari Fed. Fokus investor beralih ke laporan gaji nonfarm, yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 181 ribu pekerjaan baru di bulan Januari.
Sementara itu pasangan GBPUSD terpantau membukukan kenaikan ketiga beruntun ditengah sejumlah rilisan data AS yang mayoritas positif tidak dapat mengangkat dollar AS lebih kuat. Pergerakan pasangan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi Brexit terbaru, Uni Eropa telah merancang pedoman mengenai periode transisi setelah Brexit sampai Desember 2020.
Proposal Eropa meminta Inggris untuk mematuhi peraturan Uni Eropa, termasuk kebebasan bergerak, selama masa transisi yang akan berlangsung sampai tahun 2020. Namun, pada hari Rabu, Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa warga negara Uni Eropa yang tiba di Inggris selama masa transisi juga akan tunduk pada peraturan yang lebih ketat daripada yang tinggal di Inggris sebelum Brexit yang akan diberlakukan mulai di bulan Maret 2019. Reaksi yang kuat datang dari Koordinator Brexit dari parlemen Eropa Guy Verhofstadt menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan menerima dua set hak untuk warga negara UE.
Dolar AS dalam perdagangan USDJPY terpantau menguat ke level tertinggi 109.74 pada hari Kamis, mencapai level tertinggi dalam 6 hari meskipun kehilangan momentum dan setelahnya memasuki fase konsolidasi jelang akhir sesi AS. USD/JPY menguat untuk hari kedua berturut-turut. Namun, pasangan ini gagal untuk menghapus area resistance 109.75 ditengah sejumlah data AS yang dirilis mayoritas positif.
Harga emas sendiri diperdagangkan mendekati level tertinggi setelah sempat jatuh di 1337.10 sebagai level terendah harian baru. Namun berkat dukungan dari pelemahan dollar yang berlanjut meskipun sejumlah data AS yang dirilis menunjukan positif tetapi pergerakan emas dapat rebound yang didukung oleh kombinasi berbagai faktor seperti beberapa kelemahan Dollar AS yang berkelanjutan dan aksi jual yang tajam di pasar ekuitas Eropa. (Lukman Hqeem)