ESANDAR, Jakarta – Euro naik ke tertinggi hari ini pada hari Selasa (31/01/2018), didukung oleh data yang menunjukkan bahwa ekonomi zona euro mencatat tingkat pertumbuhan tahunan terkuat sejak krisis keuangan global pada kuartal keempat.
Data dari Eurostat pada hari Selasa mengkonfirmasi bahwa pemulihan di kawasan euro tetap berada di jalur, dengan pertumbuhan 2,7% selama tahun lalu, yang terkuat dalam satu dekade. Ekonomi zona euro tumbuh 0,6% pada kuartal keempat tahun 2017. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pertumbuhan kawasan euro pada kuartal ketiga tahun lalu direvisi naik dari 0,6% menjadi 0,7%.
Dolar tertekan secara luas lebih rendah terhadap euro yang lebih kuat, menghapus keuntungan awal terhadap beberapa mata uang utama karena investor mengalihkan perhatian mereka ke pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sebuah pertemuan DOMC. Pelaku pasar menunggu pidato yang diperkirakan akan menjelaskan rencana infrastruktur yang dinanti-nantikannya dalam pidato tersebut.
Seperti kita ketahui sebelumnya, Presiden Trump pekan lalu menyatakan pesan bahwa dirinya ingin Dolar AS menguat di masa depan dan beberapa programnya dibutuhkan oleh AS untuk memulihkan ekonominya serta membuka pintu yang seluas-luasnya bagi peluang investasi ke AS untuk segala pihak sehingga iklim persaingan mata uang akhir pekan lalu sangat kental terasa dan membuat emas juga dalam ruang koreksinya. Fokus pidato Trump sepertinya di bidang imigrasi, perdagangan luar negeri, kesehatan dan infrastruktur. Jika bernada kontroversi, maka Dolar AS akan melemah kembali.
Komisi Pasar Bebas The Fed (FOMC) akan mengadakan pertemuan rutin selama dua hari. Dimulai nanti malam dan akan berakhir di Kamis dini hari waktu Indonesia. Pasar yakin bahwa rapat suku bunga kali ini tidak akan merubah level suku bunganya, namun pandangan the Fed atas masa depan dari nilai aktivitas produktivitas AS sangat dinantikan oleh pasar, karena pasar butuh keyakinan tentang agresif tidaknya kenaikan suku bunga di tahun ini.
Di sisi lain, Amerika Serikat akan menerbitkan data ADP yang merupakan jalan petunjuk awal tentang kondisi pasar tenaga kerja AS sebelum data resmi nonfarm payroll. Indikator ini akan dijadikan investor sebagai penentu keputusan investasinya. Data ini akan rilis nanti malam, dengan perkiraan akan menurun, sehingga akan membuat greenback mengalami tekanannya.
Pada perdagangan hari Selasa, pasangan EURUSD ditutup menguat di level 1,2403. Indeks dolar AS, turun 0,24% menjadi 88,96, jatuh kembali ke level terendah minggu lalu di level 88,25, level terlemahnya sejak Desember 2014.
Meski sempat terkoreksi, secara teknis EURUSD telah meninggalkan jejak berpola hammer sehingga berpeluang naik lagi. Target kenaikan terdekat di kisaran 1.24264-1.24543. Selanjutnya akan mengarah ke 1.25050. Level krusial kenaikan EURUSD ada di 1.25570. Sebaliknya, penguatan kembali Dolar AS akan membuat pasangan EURUSD terkoreksi setidaknya ke 1.23000. Jika tekanan cukup kuat, Euro berpeluang jatuh ke 1.22500. Level krusial koreksi Euri akan mengarahkan ke 1.22000. (Lukman Hqeem)