ESANDAR, Jakarta – Dolar AS jatuh ke level terendah dalam enam minggu ini terhadap yen Jepang serta terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pukulan telak dilakukan Cina yang menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghentikan pembelian Obligasi AS. Indek Dolar AS turun 0,18% ke 92,36.
Cina sebagai Negara pemegang surat hutang AS terbesar, menjadi nyata dampaknya bila menghentikan pembeliannya. Dolar AS yang sebelumnya telah lemah dengan kebijakan Bank of Japan untuk memangkas pembelian obligasi Samurai, semakin terdesak.
Keputusan ini memaksa Dolar AS pada hari selasa turun 0,39 atas Yen. Pada perdagangan hari Rabu (10/01/2018) pada perdagangan USDJPY, Dolar AS turun 1,07 % ke ¥111,42 yen, setelah menyentuh ¥111,25, terlemah sejak akhir November.
Dalam sejarahnya, ada hubungan yang nyata antara besarnya imbal hasil Obligasi AS dengan nilai tukar Dolar AS, khususnya dalam pasangan USDJPY. Namun korelasi itu hancur berantakan selama beberapa hari terakhir. Dimana sejumlah investor diperkirakan akan menghentikan transaksi perdagangan itu.
Namun dolar AS masih mampu menekan beberapa rivalnya, salah satunya pound sterling yang beringsut lebih rendah karena para investor mengunci keuntungan mereka setelah rally dan menunjukkan keengganan untuk mendorongnya naik lebih tinggi lagi sampai katalis baru muncul dari UK atau lainnya. (Lukman Hqeem)