ESANDAR, Jakarta – Defisit perdagangan barang A.S. melebar sebesar 2,3% di bulan November menjadi $ 69,7 miliar, Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Kamis (28/12/2017).
Departemen Perdagangan AS menyatakan adanya defisit dalam perdagangan barang selama sebulan. Dalam laporan tersebut, angkanya lebih besar dari perkiraan konsensus yang memperkirakan defisit hanya akan senilai $ 68,7 miliar.
Angka ekspor naik 3%, sementara impor naik 2,7%. A.S. mengekspor lebih banyak barang modal dan kendaraan otomotif, namun mengimpor lebih banyak barang konsumsi.
Persediaan grosir naik 0,7%, sementara persediaan ritel bergeming hanya 0,1%.
Defisit perdagangan yang lebih besar akan mengurangi pertumbuhan PDB pada kuartal terakhir tahun ini, namun merupakan kabar baik bahwa persediaan tidak tumbuh terlalu cepat. Itu berarti perusahaan tidak duduk di tumpukan besar yang harus mereka jual.
Sayangnya, laporan Departemen Perdagangan ini hanya berfokus pada barang, belum bisa menangkap sebagian besar aktivitas perdagangan itu sendiri. (Lukman Hqeem)