ESANDAR, Jakarta – Dolar AS sempat merosot terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada perdagangan Selasa (12/12/2017). Tekanan jual Dolar terjadi saat memasuki sesi perdagangan Eropa.
Sejumlah investor menunggu dimulainya pertemuan Federal Reserve minggu ini. Sementara itu, Dolar Selandia Baru (NZD) mencapai titik tertinggi dalam satu bulan ini setelah pengangkatan kepala Bank Sentral yang baru.
Dolar Selandia Baru naik ke level tertinggi satu bulan. Kiwi menguat pada penguatan yang kuat dari sesi sebelumnya. Dalam perdagangan NZDUSD, naik 0,52% menjadi $0,6947.
Permintaan NZD terus mendapat dukungan setelah pemerintah menunjuk Adrian Orr sebagai gubernur baru untuk Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) untuk jangka waktu lima tahun, mulai Maret 2018. Orr, mantan pejabat papan atas di RBNZ, sebagai seorang ekonom yang berpotensi bisa menghindari guncangan kebijakan moneter yang radikal.
Menjelang pembukaan perdagangan sesi Amerika Serikat, dolar AS kembali bergerak naik hingga akhirnya mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terhadap sejumlah mata uang utama setelah data inflasi grosir yang optimis menunjukkan bahwa kelemahan inflasi dapat berkurang menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Indeks Dolar AS sempat turun tipis 0,11% menjadi 93,84, menarik diri dari puncak tertinggi dua minggu di 94,08 yang disentuh pada hari Jumat. Indeks Dolar AS, mampu berakhir naik 0,26% menjadi 94,18.
Bureau of Labor Statistics AS melaporkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) meningkat 0,4% pada bulan lalu. Dalam 12 bulan sampai dengan Agustus, indeks tersebut naik 3,1% setelah naik 2,8% di bulan Oktober, mengalahkan perkiraan ekonom sebesar 2,9% untuk bulan November.
Laporan inflasi grosir (PPI) yang optimis itu menaikkan harapan untuk laporan inflasi konsumen (CPI) yang solid pada hari Rabu. Bank of Tokyo Mitsu mengatakan data PPI menunjukkan peningkatan yang tajam pada inflasi produsen dan menambahkan bahwa dorongan harga yang didorong oleh permintaan dari kenaikan harga komoditas merupakan sinyal klasik untuk meningkatkan tekanan inflasi.
Sementara itu, fokus investor diperkirakan akan beralih ke kebijakan moneter karena Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) mengadakan pertemuan dua hari yang dimulai pada hari Selasa dan keputusan tingkat suku bunga disampaikan pada hari Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia. The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan dua hari tersebut.
Saat ini, juga diperkirakan bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga lagi setidaknya sampai tiga kali di tahun depan. Meski demikian, kekhawatiran mengenai inflasi yang masih lemah dapat mengubah prospek suku bunga The Fed pada tahun 2018.
Bank of England (BOE) dan European Central Bank (ECB) juga akan bertemu untuk membahas kebijakan moneter masing-masing pada hari Kamis dan diperkirakan keduanya akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Poundsterling berjuang untuk menahan penguatan Dolar AS, turun 0,17% menjadi $1,3317 meskipun sebelumnya sebuah data inflasi Inggris yang lebih baik dari perkiraan sempat mendukung pound sterling menanjak. (Lukman Hqeem)