ESANDAR, Jakarta – Risalah pertemuan dibulan November dari Komisi Pasar Bebas The Federal Reserve (FOMC) yang mengatur kebijakan moneter di paparkan ke publik. Hasilnya, sejumput kekhawatiran para petinggi bank sentral atas laju inflasi AS.
Dalam notulen tersebut terungkap bahwa banyak peserta FOMC merasa bahwa kenaikan suku bunga dijamin dalam waktu dekat jika ekonomi AS tetap berada di jalur yang benar. Pertemuan tersebut mencakup debat inflasi yang luas, dengan beberapa peserta mengatakan kenaikan suku bunga harus ditangguhkan sampai data menunjukkan inflasi jelas-jelas berada di jalur ke target 2 persen Fed.
Kekhawatiran tentang inflasi terbagi secara luas. Banyak peserta mengamati bahwa inflasi yang lemah bisa terbukti persisten dan mungkin mencerminkan penurunan ekspektasi inflasi. Pembahasan juga memasukkan kemungkinan Fed sendiri telah mengurangi ekspektasi inflasi dengan mengetatkan kebijakan moneter sementara kenaikan harga berada di bawah targetnya. Beberapa peserta mendiskusikan kemungkinan adanya kerangka alternatif, seperti penargetan tingkat harga, mungkin diperlukan mengingat penurunan inflasi dapat terus menerus.
Sebagian besar peserta, bagaimanapun, terus berpikir bahwa pasar tenaga kerja yang lebih ketat pada akhirnya akan menghasilkan inflasi yang lebih tinggi. Banyak peserta mengatakan bahwa ekonomi beroperasi pada atau di atas lapangan kerja penuh dan akan terus tumbuh di atas tren. Janet Yellen memperingatkan untuk tidak menaikkan suku bunga terlalu cepat dan mengungkapkan dampak yang mungkin terjadi mengenai penurunan inflasi tahun ini.