ESANDAR – Harga emas stabil di perdagangan hari Kamis (01/05/2025) setelah melonjak ke rekor tertinggi di tengah tanda-tanda awal konsolidasi. Stabilitas harga menyusul reli yang dibangun di atas kekhawatiran pasar seputar kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Menurut data dari World Gold Council (WGC), bahwa reli tersebut hampir seluruhnya didorong oleh arus investasi, sebagian besar didorong oleh kekhawatiran bahwa ekonomi global akan terpukul keras oleh kebijakan tarif AS. Kebijakan penuh kontroversial ini dianggap bisa memangkas pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan inflasi di Amerika Serikat itu sendiri.
Total arus investasi emas meroket hingga 170% pada kuartal pertama tahun 2025 dari periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai 552 metrik ton, tertinggi sejak kuartal pertama tahun 2022, kata WGC dalam laporannya pada hari Rabu. Selain itu, pembelian emas batangan dan koin fisik juga meningkat. Angkanya naik 3% menjadi 325,4 ton pada kuartal pertama dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan arus investasi lebih dari cukup untuk mengimbangi pelemahan pada pendorong utama emas lainnya, dengan pembelian bank sentral turun 21% pada kuartal pertama menjadi 243,7 ton dan pembuatan perhiasan turun 19% menjadi 434 ton.
Sayangnya, ada keyakinan bahwa harga yang tinggi saat ini turut berperan dalam menekan permintaan penjualan perhiasan emas, terutama di dua pasar terbesar dunia, Cina dan India.
Permintaan perhiasan Cina turun 32% pada kuartal pertama dari periode yang sama tahun 2024 menjadi 125,3 ton, sementara permintaan India turun 25% menjadi 71,4 ton, yang merupakan penurunan terlemah sejak kuartal ketiga tahun 2020, kata laporan WGC. Pertanyaan bagi pasar adalah apakah reli emas yang didorong oleh investasi masih memiliki peluang, atau apakah pelarian ke aset aman yang diilhami Trump sebagian besar telah berakhir.
Aksi risk on investor sebagaimana tercermin dari hasil perdagangan di bursa saham AS yang ditutup menguat turut menjadi sentiment negative pada harga emas. Indek Dow Jones naik dua persepuluh persen, S&P 500 naik lebih dari enam persepuluh, dan Nasdaq yang sarat teknologi naik satu setengah persen.
Pola perdagangan emas dalam dua dekade terakhir ini sebagian besar berpola terjadinya reli yang diikuti oleh periode konsolidasi selama bertahun-tahun. Reli harga emas saat ini terjadi luar biasa cepat dan kuat. Hal ini meningkatkan risiko kemunduran sebelum periode konsolidasi. Namun, ekonomi dunia juga sebagian besar berada di wilayah yang belum dipetakan karena Trump meledakkan sistem perdagangan global, kemungkinan besar dengan biaya tinggi bagi ekonominya sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Agar harga emas terus menguat, berita buruk kemungkinan harus terus datang, tetapi emas juga terpapar pada setiap perubahan kebijakan AS saat kembali ke keadaan normal.