Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas berusaha naik kembali pada perdagangan di hari Kamis (24/04/2025). Aksi beli kembali dilakukan oleh para investor saat harga sedang turun setelah mencapai titik terendah dalam satu minggu di sesi perdagangan sebelumnya. Pasar memanfaatkan momen Ketika Presiden AS Donald Trump tengah berusaha meyakinkan bahwa ia tidak akan memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan pernyataannya tentang pembicaraan perdagangan dengan Cina.

Dalam perdagangan di pasar spot, harga emas naik 1,1% menjadi $3.324,27 per ons, pada pukul 07:20 WIB. Harga emas batangan turun di bawah level $3.300 per ons pada hari Rabu dan mencapai level terendah sejak 16 April. Emas di bursa berjangka AS naik 1,3% menjadi $3.335,60.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan di hari Rabu bahwa tarif tinggi antara AS dan Cina tidak berkelanjutan. Ini terjadi karena pemerintahan Trump mengisyaratkan keterbukaan untuk meredakan perang dagang antara dua aktor ekonomi terbesar di dunia yang telah menimbulkan kekhawatiran akan resesi.

Trump berencana untuk membebaskan produsen mobil dari beberapa tarif setelah lobi intensif oleh para eksekutif industri selama beberapa minggu terakhir, demikian menurut Financial Times pada hari Rabu, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Harga emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik dan sering berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah, mencapai rekor tertinggi $3.500,05 pada hari Selasa.

Indek dollar AS (DXY) turun 0,1% terhadap mata uang lainnya, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Penambang emas terbesar di dunia Newmont memberikan paparan keuangannya, yang angkanya mengalahkan estimasi Wall Street untuk laba kuartal pertamanya. Lonjakan pendapatan terjadi karena kenaikan harga emas batangan membantu mengimbangi dampak produksi yang lebih rendah.