Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham global menguat tajam kembali, dolar AS juga menemukan pijakannya dan aksi jual obligasi yang gila-gilaan mulai stabil pada perdagangan di hari Kamis (10/04/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menurunkan sementara bea masuk yang baru saja dikenakannya pada puluhan negara.

Menyusul kemerosotan pasar selama berhari-hari yang menghapus triliunan dolar dari bursa saham global dan mengguncang pasar obligasi AS dan dolar, Trump pada hari Rabu mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari pada banyak tarif barunya dalam pembalikan yang mengejutkan.

Langkah tersebut membuat saham “Magnificent Seven” di Wall Street melonjak lagi dan menambah nilai pasar lebih dari $1,5 triliun dalam semalam. Indek bursa S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan persentase harian terbesar dalam lebih dari satu dekade. Meskipun diakhir perdagangan indek berjangka Nasdaq turun 0,7% dan indeks berjangka S&P 500 turun 0,3% kembali.

Dolar mencatat kenaikan satu hari terbesar terhadap yen dalam dua bulan dan dalam lima bulan terhadap franc Swiss pada sesi sebelumnya. Namun, greenback memangkas sebagian kenaikan tersebut di Asia pada hari Kamis, menyoroti ketidakpastian pasar atas prospek jangka panjang dan karena perang dagang Tiongkok-AS menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda.

Sementara di Asia, para investor masih menyambut baik penangguhan tarif sementara. Nikkei 225 Jepang melonjak 8%, sementara bursa berjangka Eropa juga melonjak. Indek EUROSTOXX 50 dan DAX berjangka masing-masing naik sekitar 8%. Sementara FTSE berjangka juga melonjak 5,5%.

Pembalikan tarif khusus negara oleh Trump tidaklah mutlak. Bea masuk menyeluruh sebesar 10% pada hampir semua impor AS akan tetap berlaku, kata Gedung Putih. Pengumuman tersebut juga tampaknya tidak memengaruhi bea masuk pada mobil, baja, dan aluminium yang sudah berlaku.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS melonjak pada hari Rabu setelah pembalikan tarif yang mengejutkan oleh Presiden Trump, dimana Ia juga memberikan tekanan pada Tiongkok, dengan mengatakan ia akan menaikkan bea masuk pada impor Tiongkok menjadi 125% dari level 104% yang mulai berlaku pada hari Rabu.

Pemerintah Cina pada hari Rabu menaikkan bea masuk tambahan pada produk-produk Amerika menjadi 84% dan memberlakukan pembatasan pada 18 perusahaan AS, sebagian besar dalam industri yang terkait dengan pertahanan. Namun, pasar saham Cina dibuka dengan catatan yang kuat pada hari Kamis, dimana indek saham CSI300 naik 1,6%. Indek Hang Seng Hong Kong naik 3,3%.

Namun, pergerakan yuan menggambarkan cerita yang berbeda karena unit dalam negeri jatuh ke level terlemahnya sejak Desember 2007 pada 7,3518 per dolar. Sebelum pembukaan pasar, PBOC menetapkan nilai tukar titik tengah, yang di sekitar kisaran 2% yuan, pada level terendah sejak 11 September 2023.

Penjualan obligasi yang tajam minggu ini juga menunjukkan beberapa tanda mereda pada hari Kamis. Imbal hasil Treasury 10 tahun acuan turun menjadi 4,2889%, setelah menyentuh level tertinggi 4,5150% pada sesi sebelumnya dan naik sekitar 13 basis poin.

Penjualan Treasury AS yang kuat pada sesi sebelumnya, mengingatkan pada “perburuan uang tunai” era COVID, telah menghidupkan kembali kekhawatiran akan kerapuhan di pasar obligasi terbesar di dunia. Inflasi yang tinggi, dimana Federal Reserve yang sabar, potensi boikot pembeli asing, deleveraging dana lindung nilai, rebalancing obligasi menjadi uang tunai, dan pasar Treasury yang tidak likuid merupakan alasan mengapa imbal hasil Treasury terus bergerak naik.

Para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan cepat-cepat menyelamatkan dengan pemangkasan suku bunga karena mereka memperkirakan tarif yang lebih tinggi akan meningkatkan inflasi, bahkan ketika mereka khawatir kebijakan perdagangan Trump dapat memberikan pukulan bagi pertumbuhan ekonomi, sebagaimana ditunjukkan pada risalah rapat bank sentral pada pertengahan Maret yang keluar pada hari Rabu.

Pasar sekarang memperkirakan hanya sekitar 80 basis poin pemangkasan suku bunga pada bulan Desember, turun dari lebih dari 100 bps di awal minggu.

Di tempat lain, harga minyak turun karena investor khawatir tentang meningkatnya ketegangan perdagangan Tiongkok-AS. Sementara harga emas spot melanjutkan kenaikannya dan terakhir naik 0,5% pada $3.097,52 per ons.