Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas di bursa Comex untuk kontrak pengiriman Oktober turun $1,00 per troy ons, atau 0,04% menjadi $2644,80 pada perdagangan di hari Senin (07/10/2024). Ini merupakan penurunan kedua beruntun yang signifikan, yakni jatuh $12,30 atau 0,46% selama dua sesi terakhir. Penurunan harga emas terjadi meski Dolar AS sendiri mengalami tekanan turun dalam prosentase terbesarnya selama dua hari, tercatat sejak 30 September 2024.

Bagi harga emas, dalam tujuh sesi perdagangan terkini, masih mengalami tekanan turun. Harga terkoreksi dalam lima sesi perdagangan diantara tujuh sesi terakhir ini. Harga penutupan saat ini bahkan tercatat sebagi yang paling rendah sejak 30 September 2024 silam. Sekurang-kurangnya, harga emas telah turun dari posisi tertingi selama 52 minggu ini pada Kamis, 26 September 2024.

Saat itu, logam mulia naik memecahkan rekor harga di $2.694,90 per troy ons. Terjadi setelah Federal Reserve melakukan pemotongan suku bunga pertamanya dalam empat tahun, menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 50 basis poin.

Jatuhnya harga emas karena masih terpengaruh data laporan ketenagakerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu. Sebagaimana dilaporkan bahwa terdapat penambahan 254.000 lapangan kerja baru pada bulan lalu, jauh di atas harapan pasar yang hanya meyakini kenaikan sebesar 150.000 lapangan kerja saja.

Data yang signifikan ini diangap memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang lebih besar lagi. Menurut alat CME Fedwatch, kemungkinan pemotongan 50 poin lagi pada pertemuan kelompok kebijakan Fed pada 7 November berada pada 0%, turun dari 35% seminggu yang lalu.

Harga emas untuk pengiriman Desember terakhir terlihat turun $2,10 menjadi $2.655,70 per troy ons. Dolar sedikit melemah di awal, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,13 poin menjadi 102,39. Imbal hasil obligasi pemerintah AS berdurasi dua tahun terakhir terlihat membayar 3,981%, naik 5,3 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi berdurasi 10 tahun naik 5,5 poin menjadi 4,018%.