ESANDAR – Indek bursa saham Nikkei Jepang melonjak hampir 3% pada perdagangan di hari Kamis (26/09/2024) karena saham-saham raksasa seperti Tokyo Electron dan Advantest mengikuti saham-saham produsen chip AS yang juga naik. Disisi lain, melemahnya Yen mendorong saham-saham di sektor eksportir juga menguat.
Nikkei 225 naik 2,79% pada 38.925,63. Ini merupakan persentase kenaikan secara harian terbesar sejak 12 September. Indeks acuan tersebut telah naik selama lima dari enam sesi terakhir.
Naiknya saham produsen chip AS, khususnya saham Micron telah mengangkat saham produsen chip Jepang. Saham Micron Technology sendiri melonjak sekitar 14% dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Rabu setelah perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal pertama yang lebih tinggi dari yang diharapkan karena permintaan untuk chip memori yang digunakan dalam komputasi kecerdasan buatan.
Yen dalam perdagangan USD/JPY turun ke level terendah tiga minggu di 145,04 per dolar di awal sesi. Yen yang lebih lemah dipandang sebagai keuntungan bagi eksportir Jepang karena mengangkat keuntungan ketika pendapatan dari luar negeri dibawa pulang.
Pembuat peralatan pembuatan chip Tokyo Electron melonjak 8% dan merupakan dorongan terbesar bagi Nikkei. Pembuat peralatan pengujian chip Advantest naik 5,39% dan investor teknologi SoftBank Group naik 4,1%. Saham Sony Group juga naik 3,38%. Sayangnya saham Nitori, pengecer barang interior rumah yang mengandalkan impor untuk sebagian besar bahan dan cenderung bergerak seiring dengan yen, turun 0,6%.
Sementara itu, hasil risalah rapat kebijakan Bank Jepang (BOJ) di bulan Juli dilaporkan tidak hawkish, sehingga meningkatkan sentimen investor. Risalah yang dipaparkan tersebut menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan BOJ terbagi pendapat tentang seberapa cepat bank sentral harus menaikkan suku bunga lebih lanjut, yang menyoroti ketidakpastian tentang waktu kenaikan biaya pinjaman berikutnya.
Pada rapat bulan Juli, BOJ secara tak terduga menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25% dengan suara 7-2, mengambil langkah lain menuju penghentian stimulus besar selama satu dekade.
Dari lebih dari 1.600 saham yang diperdagangkan di pasar utama Bursa Efek Tokyo, 96% naik dan 3% turun pada hari itu.