ESANDAR – Harga minyak mentah dalam perdagangan di bursa berjangka pada Selasa (09/07/2024) berakhir turun kembali. Ini merupakan penurunan yang ketiga kalinya dalam beberapa perdagangan terakhir secara beruntun.
Jatuhnya harga minyak mentah kembali adalah akibat meredanya kekhawatiran pasar terkait dengan dampak buruk yang ditimbulkan oleh Badai Beryl. Sebagaimana diketahui bahwa badai yang menyerang Texas ini sempat menimbulkan was-was. Pasar khawatir akan memberikan dampak berarti bagi sejumlah intalasi minyak di kawasan Houston.
Selanjutnya, pelaku pasar akan menantikan laporan persediaan mingguan minyak mentah AS yang sedianya disampaikan besok oleh EIA. Selain itu akan ada perkiraan permintaan bulanan OPEC.
Analis dalam survei Wall Street Journal memperkirakan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 1,1 juta barel, dan penurunan bensin sebesar 1,4 juta barel karena tingginya permintaan perjalanan selama minggu liburan 4 Juli.
Dalam Prospek Energi Jangka Pendek, EIA menaikkan perkiraan harga Brent dan WTI pada tahun 2024 dan 2025, dengan alasan ekspektasi “penarikan terus-menerus dari persediaan minyak global.”
Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) turun 1,1% pada $81,48 per barel dan harga minyak mentah patokan global, Brent turun 1,3% menjadi $84,72 per barel.