ESANDAR – Saham-saham Wall Street berakhir bervariasi pada hari Jumat (10/05/2024) namun ketiga indeks memperpanjang kenaikan mingguannya menjelang data inflasi penting minggu depan. Indek S&P 500 dan Dow Jones sedikit lebih tinggi, sedangkan Nasdaq ditutup sedikit turun pada hari itu.
Baik S&P dan Nasdaq kini mencatatkan kenaikan sepanjang tiga minggu berturut-turut. Sementara Dow Jones telah menguat selama empat minggu berturut-turut. Dengan kinerja yang demikian ini, Dow mampu membukukan persentase kenaikan terbesar pada hari Jumat hingga Jumat sejak pertengahan Desember. Sekarang juga naik delapan hari berturut-turut.
Sementara itu, pernyataan para pejabat Federal Reserve mendominasi berita ekonomi dan pasar pada hari Jumat, ketika perdebatan semakin intensif mengenai apakah suku bunga AS cukup tinggi. Misalnya, Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan mungkin terlalu dini untuk memikirkan penurunan suku bunga. Komentar-komentar muncul di tengah data pada hari Jumat yang memberikan bukti lebih lanjut bahwa inflasi masih tetap tinggi. Ekspektasi inflasi tahun depan dalam survei sentimen konsumen Universitas Michigan naik dari 3,2% menjadi 3,5% di bulan Mei, tingkat tertinggi sejak bulan November, dan ekspektasi jangka panjang juga meningkat.
Namun secara keseluruhan, sentimen konsumen telah merosot ke level terendah dalam enam bulan pada bulan Mei di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi, pengangguran dan suku bunga.
Oleh sebab itu, data inflasi minggu ini akan menjadi pusat perhatian di pasar keuangan. Ekonom Wall Street memperkirakan kenaikan IHK utama sebesar 0,4% dan kenaikan IHK inti sebesar 0,3%, menurut jajak pendapat Reuters. Empat angka CPI inti yang kuat berturut-turut kemungkinan akan merusak peluang pemotongan suku bunga oleh The Fed pada musim panas.
Bahkan angka yang tidak terlalu buruk kemungkinan hanya akan memberikan kepercayaan tambahan kepada bank sentral karena tim ekonomi kita berpendapat bahwa The Fed perlu melihat setidaknya tiga angka inflasi inti yang tidak terlalu buruk sebelum melakukan pelonggaran kebijakan.
Disisi lain, musim laporan laba kuartal pertama juga dengan cepat mereda. Dari 459 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan, 77% memberikan hasil yang mengalahkan konsensus, menurut data LSEG.