ESANDAR – Harga minyak melonjak sebesar 2% karena pasar khawatir akan potensi gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah, menyusul serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.
Harga minyak melonjak pada Jumat pagi (12/04/2024) menyusul laporan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, dengan kemungkinan serangan Iran terhadap tanah Israel dalam 24 hingga 48 jam ke depan. Laporan intelijen menunjukkan Iran merencanakan serangan terhadap Israel dalam 48 jam ke depan. The Wall Street Journal, yang mengutip laporan intelijen Amerika, mengungkapkan perkembangan ini dan mengirimkan gelombang kejutan ke pasar minyak global.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent mengalami lonjakan signifikan, dengan WTI naik $2,02 dan Brent naik $1,78 per barel pada pukul 21:20 WIB. Peningkatan tajam ini menggarisbawahi sensitivitas pasar minyak terhadap gejolak geopolitik di Timur Tengah, wilayah yang penting bagi pasokan minyak global.
Katalis di balik meningkatnya ketegangan adalah setelah serangan udara pada tanggal 1 April yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan tersebut, yang kabarnya dilakukan oleh Israel, mengakibatkan tewasnya beberapa komandan tinggi Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal. Iran memandang serangan ini sebagai provokasi langsung dan diduga mempertimbangkan tindakan pembalasan terhadap sasaran Israel.
Israel, yang sudah dalam keadaan siaga tinggi karena berbagai ancaman dan penilaian intelijen yang menunjukkan kemungkinan serangan Iran, kini bersiap menghadapi potensi pembalasan. Momok konflik antara dua musuh regional ini telah meningkatkan kekhawatiran mengenai stabilitas di Timur Tengah dan dampaknya terhadap pasar energi global.
Pasar sudah gelisah sepanjang minggu ini, menunggu serangan balasan dari Iran menyusul serangan Israel sebelumnya terhadap kedutaan Teheran di Suriah. Meskipun Teheran pada awalnya menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka ingin menemukan cara untuk mundur dengan tenang, karena takut akan dampak buruk dari dunia internasional, namun intelijen saat ini tampaknya menunjukkan bahwa Iran tetap mempertimbangkan tindakan pembalasan.
Baik WTI maupun Brent diperdagangkan naik sekitar 2% hari ini, dimana Brent mencapai $91,56 dan WTI mencapai $87,05—harga minyak mentah tertinggi yang pernah dilihat pasar dalam hampir 7 bulan.