Minyak turun pada hari Rabu (04/10/2023) menjelang pertemuan panel para menteri OPEC+, karena pasar mempertimbangkan ekspektasi terbatasnya pasokan terhadap kekhawatiran bahwa suku bunga tinggi dapat mengurangi permintaan bahan bakar. Harga minyak mentah Brent turun 18 sen, atau 0,2%, menjadi $90,74 per barel pada 13:11 WIB, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 20 sen menjadi $89,03 per barel.
Data pada Selasa malam menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di AS meningkat dengan jumlah terbesar dalam lebih dari dua tahun, mendorong kenaikan tajam lebih lanjut pada imbal hasil Treasury. Brent juga tertekan oleh kekhawatiran bahwa penguatan dolar akan mengurangi permintaan, karena membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar tenaga kerja yang tangguh dianggap memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC+, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah ketika bertemu pada hari Rabu, setelah anggotanya Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.
Arab Saudi diperkirakan akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light ke Asia pada bulan November untuk bulan kelima berturut-turut, menurut survei Reuters, karena pelaku pasar memperkirakan pasokan minyak mentah asam medium akan tetap terbatas. Berbaliknya harga minyak baru-baru ini bisa menjadi alasan bagi kartel untuk mempertahankan pengurangan pasokan mereka dalam pertemuan peninjauan hari ini.
Sementara itu, pembicaraan untuk memulai kembali ekspor minyak Irak melalui pipa minyak mentah yang melintasi Turki masih berlangsung, kata seorang pejabat perminyakan Irak kepada Reuters, satu hari setelah Turki mengatakan operasi akan dimulai lagi minggu ini setelah penghentian hampir enam bulan. Pemerintah Rusia siap untuk mencabut sebagian larangan ekspor solar dalam beberapa hari mendatang, surat kabar harian Rusia Kommersant melaporkan pada hari Rabu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Investor juga mencermati penawaran dan permintaan di Amerika Serikat. Data industri menunjukkan stok minyak mentah turun sekitar 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Data stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu. Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 500.000 barel dalam sepekan hingga 29 September.