Harga emas di bursa berjangka berakhir lebih rendah pada perdagangan di hari Kamis untuk sesi ketiga berturut-turut. Para investor masih mengamati data ekonomi terkini dan kalender pidato pejabat Federal Reserve yang sibuk untuk mencari isyarat mengenai jalur suku bunga AS.
Harga di bawah tekanan dan bisa terus mengalami penurunan karena para pialang sedang menimbang apakah data ekonomi AS memberikan perubahan ekspektasi seputar kebijakan moneter AS kedepannya atau tidak.
Harga berakhir di level terendah sejak 25 Agustus, melanjutkan penurunan setelah data ekonomi AS terkini justru memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu dan membantu mengangkat imbal hasil Treasury dan dolar AS.
Baik penguatan dolar AS dan suku bunga, akan bersifat bearish bagi emas karena membuat emas batangan lebih mahal bagi investor asing dan mengikis daya tariknya sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga. Imbal hasil Obligasi AS sendiri turun, sementara indek dolar AS (DXY) tetap kuat terhadap mata uang utama.
Data menunjukkan penguatan dalam perekonomian AS, dimana klaim tunjangan pengangguran awal turun 13.000 menjadi 216.000 dalam pekan yang berakhir 2 September. Itu merupakan level terendah sejak Februari. Namun, survei kondisi ekonomi terbaru Federal Reserve, yang dikenal sebagai Beige Book, yang dirilis pada Rabu sore mengungkapkan bahwa ekonomi AS tumbuh dengan kecepatan sedang pada bulan Juli dan Agustus.
Data ekonomi selanjutnya yang akan menjadi perhatian pasar adalah data CPI AS untuk minggu depan. Data ini diyakini dapat mempengaruhi keputusan Fed apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut atau tidak.
Berkat ketahanan ekonomi AS, pasar meyakini sejauh ini bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat saat ini lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Inilah yang membantu menjaga dolar tetap terdukung dan emas melemah.
Beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve regional dijadwalkan menyampaikan pidatonya pada hari Kamis. Data tersebut akan diurai oleh para pedagang untuk mendapatkan indikasi potensial mengenai rencana suku bunga bank sentral.
Untuk saat ini, level support emas $1.900 masih bertahan kuat. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh peran emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi, terutama mengingat kenaikan harga minyak yang signifikan sejak awal tahun.
Sentimen pasar juga menunjukkan bahwa tingkat kebijakan The Fed telah mencapai puncaknya, sehingga gabungan faktor-faktor ini “terus mendukung permintaan emas sebagai perlindungan yang dapat diandalkan terhadap kenaikan inflasi. Namun demikian, ini mungkin bukan merupakan revisi besar-besaran dalam cara spekulan memandang emas sebagai beta negatif terhadap dolar. Jadi, dengan imbal hasil AS dan dolar naik, spekulan masih akan menjual emas saat reli.