Harga emas telah tergelincir kembali mendekati $2.030,00 setelah para investor mengalihkan fokus perhatian mereka ke data inflasi AS, yang akan dirilis hari ini. Data IHK AS menjadi sorotan ditengah dilakukannya negosiasi plafon utang AS yang saat ini ditunda perundingannya hingga hari Jumat. Tidak ada kenaikan plafon utang bukanlah pilihan karena akan mengakibatkan gagal bayar bagi kewajiban pembayaran pemerintah.
Harga emas telah merasakan beberapa tekanan saat mencoba melampaui resistensi terdekat di $2.040,00 di sesi Asia. Logam mulia menghadapi kesulitan dalam menarik penawaran beli karena investor khawatir ekspresi kegigihan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) akan memaksa Federal Reserve (Fed) untuk kembali ke sikap kebijakan hawkish.
Indek bursa S&P500 berjangka menunjukkan kenaikan moderat di awal sesi Tokyo pada hari Rabu (10/05/2023), menggambarkan kemudahan dalam keseluruhan tema penghindaran risiko. Indeks Dolar AS (DXY) telah berbalik menyamping di sekitar 101,55 karena investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi setelah mengetahui bahwa negosiasi plafon utang AS telah ditunda hingga Jumat.
Pasar mempertimbangkan pernyataan Presiden AS Joe Biden dan Ketua McCarthy saat ini, kesepakatan bipartisan diharapkan karena yang pertama ingin menyetujui tingkat plafon utang tanpa mengorbankan skala inisiatif pengeluaran dan yang kedua tidak tertarik untuk menyetujui default. Aspek terpenting adalah tidak adanya kenaikan plafon utang bukanlah pilihan karena hal tersebut akan mengakibatkan gagal bayar atas kewajiban pembayaran pemerintah.
Sebelumnya, para investor masih akan mengantisipasi data ekonomi bulan April yakni angka inflasi inti yang diyakini akan meningkat sebesar 0,4%. Hal ini dapat memperbaharui kekhawatiran rebound dalam tekanan inflasi. Ini dapat menciptakan lebih banyak masalah bagi Fed karena lebih banyak kenaikan suku bunga akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Secara teknis, harga emas saat ini menghadapi barikade dari resistance menengah yang diplot di sekitar $2.040,00. Pada catatan yang lebih luas, logam mulia sedang dilelang dalam pola bagan Rising Channel dalam skala empat jam. Bagian atas dari pola grafik yang disebutkan di atas ditempatkan dari posisi tertinggi 20 Maret di $2.009,88 sedangkan bagian bawah diplot dari level terendah 22 Maret di $1.934,34. Exponential Moving Average (EMA) 20 periode di $2.027,58 mungkin terus berfungsi sebagai bantalan bagi kenaikan Emas. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) (14) telah merasakan tekanan sembari bergeser ke kisaran bullish 60.00-80.00.