Bursa saham global tertekan dengan penguatan Dolar AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham AS melonjak, dimana dolar merosot dan imbal hasil Treasury jatuh pada hari perdagangan di hari Kamis (10/11/2022) karena data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan menunjukkan rentetan kenaikan suku bunga Federal Reserve mulai memiliki efek yang diinginkan. Ketiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar dalam sekitar 2,5 tahun dalam reli yang luas dan kuat. Risk-on yang terjadi juga mengirim imbal hasil Treasury 10-tahun ke level terendah dalam lima minggu dan greenback safe-haven anjlok.

Hasil yang demikian ini mengisyaratkan bahwa para pelaku pasar menitik beratkan perhatian mereka pada inflasi dibandingkan dengan semua hal lain yang terjadi di dunia. Investor masuk ke aset berisiko lagi di seluruh papan perdagangan. Ini menjadi pertanda kuat bahwa mungkin apa yang dilakukan The Fed dan bank sentral di seluruh dunia akan berhasil.

Setelah empat kali kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut dari The Fed, pasar keuangan sekarang memperkirakan kemungkinan 85% dari kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih kecil pada akhir pertemuan kebijakan FOMC bulan depan, dan peluang 54% kenaikan yang lebih kecil lagi, 25 basis poin pada pertemuan berikutnya, menurut alat Fedwatch CME.

Indek Dow Jones naik 1.201,43 poin, atau 3,7%, ke 33.715,37, S&P 500 naik 207,8 poin, atau 5,54%, ke 3.956,37 dan Nasdaq naik 760,97 poin, atau 7,35%, ke 11.114,15.

Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang dunia karena prospek inflasi pasca-puncak memikat investor menjauh dari asset safe haven, Dolar AS. Indek dolar (DXY) turun 2,41%, dimana pasangan EUR/USD naik 2,07% menjadi $1,0218. Penurunan dolar juga membuat lonjakan pada yen dan nilai tukar lainnya. Pasangan USD/JPY menguat 4,26% di 140,51 per dolar, sementara Poundsterling dalam perdagangan GBP/USD terakhir diperdagangkan pada $1,1729, naik 3,28% hari ini.

Harga minyak mentah bangkit kembali setelah kejutan CPI, dengan harapan bahwa permintaan yang kuat akan membantu mengimbangi pembatasan COVID-19 yang diperbarui di China. Minyak mentah AS WTI, naik 0,75% menjadi menetap di $86,47 per barel, sementara Brent  menetap di $93,67 per barel, naik 1,1% pada hari itu. Sementara harga emas melonjak karena dolar turun. Emas di pasar spot naik 3,0% menjadi $1.756,78 per troy ons.