Data terkini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan indek sentiment konsumen di Korea Selatan untuk bulan Agustus karena ekspektasi inflasi yang lebih tinggi mundur dari level tertinggi 20 tahun yang tercatat pada bulan sebelumnya, menurut hasil survei oleh Bank of Korea yang dirilis hari Selasa (24/08/2022). Namun, sentimen tetap berhati-hati, dimana indek sentimen konsumen komposit hanya naik ke 88,8 di Agustus dari 86 di Juli. Angka di atas 100 menunjukkan optimisme, sementara angka di bawah 100 menunjukkan pesimisme.
Namun, perbaikan datang karena ekspektasi inflasi konsumen untuk tahun mendatang mundur dari tertinggi dua dekade 4,7% pada Juli menjadi 4,3% pada Agustus. Ini menandai penurunan pertama dalam ekspektasi inflasi dalam enam bulan.
Pada bulan Juli, inflasi tahunan Korea Selatan meningkat menjadi 6,3%, angka inflasi tercepat sejak akhir tahun 1998, dari 6% pada bulan Juni.
Sentimen konsumen dalam hal standar hidup saat ini meningkat pada bulan Agustus, sementara persepsi tentang standar hidup masa depan juga meningkat. Sementara itu, optimisme konsumen terhadap pendapatan rumah tangga ke depan meningkat, meskipun niat mereka untuk berbelanja ke depan sedikit berkurang, namun tetap berada di teritori positif.
Survei tersebut juga menemukan bahwa sentimen konsumen terhadap kondisi ekonomi domestik saat ini dan ke depan membaik. Perbaikan terjadi karena ekonomi Korea Selatan secara tak terduga berakselerasi pada kuartal kedua, dengan PDB naik 0,7% kuartal ke kuartal, dibandingkan ekspansi 0,6% pada kuartal sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 0,4%.
Hasil survei sentimen konsumen baru dirilis dua hari sebelum Bank of Korea akan menurunkan keputusan suku bunga terbaru menyusul kenaikan 50 basis poin menjadi 2,25% pada Juli.
Ekonom ING Bank memperkirakan BoK akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan menurunkan prospek PDB untuk tahun 2022 sedikit menjadi 2,6% dari 2,7%. Prospek inflasi diperkirakan akan meningkat tajam menjadi 5,3% dari 4,5%, kata para ekonom ING dalam sebuah catatan pada hari Jumat.
Korea telah menunjukkan kinerja yang relatif baik melalui pandemi, dan diyakini bahwa ekonomi akan keluar dari krisis dengan sedikit kerusakan yang bertahan lama. Meski demikian, prospek jangka panjang kurang menjanjikan.
Meskipun pertumbuhan produktivitas cenderung meningkat, itu tidak akan cukup untuk mengimbangi penurunan populasi usia kerja. Akibatnya, tren pertumbuhan PDB akan terus melambat,” tambah Leather dalam sebuah catatan pada hari Jumat.