Penurunan harga komoditas menyeret mata uang Australia dan Kanada lebih rendah pada perdagangan di hari Selasa (10/05/2022), meskipun dolar stabil terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya sementara bitcoin terus jatuh. Dolar Aussie dalam perdagangan AUD/USD turun serendah $0,6920, terlemah sejak Juli 2020, setelah jatuh 1,7% seiring dengan penurunan harga aset global. Dengan volatilitas pasar keuangan yang meningkat, AUD/USD berpotensi jatuh lebih jauh dalam waktu dekat.
Sementara itu, bursa sasar saham global terpukul dimana Nasdaq turun lebih dari 4% oleh aksi jual yang dipimpin oleh saham pertumbuhan mega-cap. Sementara itu, harga minyak turun sekitar 6%, memperpanjang penurunan karena penguncian di China, memicu kekhawatiran tentang permintaan.
Penurunan harga minyak juga melukai dolar Kanada, yang menyentuh C$1,3037 per dolar, terlemah sejak November 2020 dan pasangan USD/NOK menyentuh 9,7184 per dolar, terendah sejak Juni 2020.
Indeks dolar AS stabil di 103,7, setelah naik setinggi 104,19 sebagai puncak baru 20 tahun. Ini kemudian kehilangan kekuatan setelah Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengurangi pembicaraan tentang poin 75 basis pada pertemuan Fed berikutnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar telah memperkirakan peluang kenaikan yang begitu besar. Imbal hasil Treasury AS telah naik di tengah ekspektasi The Fed akan secara agresif menekan inflasi, yang telah menyebabkan dolar naik selama lima minggu berturut-turut. Yield Obligasi AS tenor 10-tahun turun kembali di bawah 3% menjadi 2,9846%.
Pernyataan Bostic yang moderat telah membantu yen Jepang dalam perdagangan USD/JPY pulih sedikit dari level terendah baru 20 tahun di 131,34 yen per dolar yang dicapai semalam. Mata uang Jepang, yang sensitif terhadap pergerakan imbal hasil AS, menguat sedikit lagi menjadi 130,1.
Sementara itu, Euro yang melemah sedikit lebih tinggi di $1,0561 dan sterling sedikit berubah di $1,2329.