Bursa saham Asia membukukan kenaikan kuat pada hari Kamis (03/03/2022) bahkan ketika pasukan Rusia membombardir kota terbesar kedua di Ukraina dan mengepung dua pelabuhan.
Investor mencoba mencari tahu jalur suku bunga AS di masa depan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam kesaksian di depan Kongres bahwa ia cenderung mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed mendatang, daripada kenaikan 50 basis poin yang direkomendasikan oleh beberapa anggota dewan. Komentar Powell muncul setelah pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa minggu ini menentang perubahan drastis dalam kebijakan moneter.
Bursa saham China berakhir sedikit lebih rendah setelah survei menunjukkan aktivitas sektor jasa pada Februari telah berkembang pada laju paling lambat dalam enam bulan. Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik 0,6 persen pada 22.467,34.
Bursa saham Jepang menguat karena meredanya kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga Fed yang agresif. Indeks Nikkei 225 naik 184,24 poin, atau 0,7 persen, menjadi 26.577,27, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas berakhir 1,2 persen lebih tinggi pada 1.881,80. Transportasi laut, produk minyak dan batu bara, dan saham perbankan menduduki puncak daftar pemenang.
Cosmo Energy Holdings dan Idemitsu Kosan melonjak 5-6 persen. Heavyweight Fast Retailing turun 1,2 persen setelah operator rantai pakaian kasual Uniqlo melaporkan penurunan penjualan domestiknya pada Februari.
Bursa saham Seoul naik untuk hari keempat setelah Powel mengisyaratkan kenaikan suku bunga, kewaspadaan terhadap inflasi, dan ketahanan ekonomi, meskipun ia memperingatkan kenaikan suku bunga yang lebih agresif jika inflasi terus meningkat.
Kospi menguat 43,56 poin, atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada 2.747,08. Samsung Electronics, SK Hynix, Naver dan Hyundai Motor naik 2-4 persen.