Bursa saham Asia berakhir dengan penutupan yang lebih rendah di hari Rabu (29/12/2021) setelah bursa saham AS sebagian besar berakhir lebih rendah di tengah aksi ambil untung menyusul kenaikan baru-baru ini, yang datang di tengah harapan pemulihan ekonomi global dapat mengatasi risiko dari varian virus Omicron dan pengetatan kebijakan moneter.
Bursa saham China jatuh dalam perdagangan yang hati-hati karena penguncian 13 juta orang di kota Xian China yang memasuki hari ketujuh. Indek Shanghai turun 33,11 poin, atau 0,9 persen, menjadi 3.597, terseret oleh saham di sektor konsumen dan perbankan. Indek Hang Seng di bursa Hong Kong berakhir turun 194,02 poin, atau 0,8 persen, menjadi 23.086,54.
Bursa saham Jepang sendiri ditutup lebih rendah dengan volume perdagangan akhir tahun yang tipis karena investor bersiap untuk rebound yang dikhawatirkan dalam kasus virus corona pada awal liburan Tahun Baru. Indeks Nikkei 225 turun 162,28 poin, atau 0,6 persen, menjadi 28.906,88, dengan fokus pada sektor peralatan transportasi, ritel dan komunikasi. Saham seperti J. Front Retailing melonjak 7,4 persen dan Tokyo Electric Power menguat 3,5 persen, sementara Bridgestone, AGC dan Sapporo Holdings kehilangan 3-4 persen.
Bursa saham Seoul berakhir lebih rendah karena perdagangan ex-dividen dan profit taking setelah serangkaian keuntungan baru-baru ini. Indek Kospi turun 26,95 poin, atau 0,9 persen, menjadi 2.993,29 di tengah aksi jual oleh investor institusi dan asing. Saham teknologi dan otomotif termasuk di antara penurunan yang menonjol. Indikator ekonomi Korea Selatan menunjukkan bahwa sentimen bisnis membaik bulan ini karena pertumbuhan ekspor, demikian disampaikan oleh bank sentral.