Saham Asia menguat di tengah aktivitas perdagangan yang ringan di hari Kamis (23/12/2021) karena transaksi perdagangan turun untuk liburan Natal. Sementara kajian terpisah menunjukkan varian Omicron menimbulkan risiko penyakit parah dan rawat inap yang lebih rendah daripada varian Delta, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang tingkat keparahannya.
Bursa saham China naik tipis karena negara itu menggandakan upaya untuk mengendalikan wabah virus baru di sejumlah kota. Indeks acuan Shanghai Composite naik 20,72 poin, atau 0,6 persen, menjadi 3.643,34, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik 91,31 poin, atau 0,4 persen, menjadi menetap di 23.193,64.
Saham Jepang menguat karena penurunan nyata kasus Covid-19 baru di Afrika Selatan dalam beberapa hari terakhir serta sebuah penelitian yang menunjukkan pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron versus Delta membantu mengangkat saham maskapai penerbangan. Japan Airlines naik 2,1 persen dan ANA Holdings bertambah 2,3 persen.
Saham Tokyu Fudosan Holdings melonjak 4,4 persen setelah pengembang properti setuju untuk menjual jaringan toko interior rumah Tokyu Hands.
Indeks Nikkei 225 naik 236,16 poin, atau 0,8 persen, menjadi 28.798,37, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut meskipun Jepang melaporkan infeksi komunitas pertama dari varian Omicron. Topix yang lebih luas ditutup 0,9 persen lebih tinggi pada 1.989,43.
Saham Seoul naik untuk sesi ketiga berturut-turut, dipimpin oleh keuntungan oleh saham teknologi dan otomotif di tengah berita akuisisi SK Hynix atas bisnis chip memori NAND Intel Corp dan reli semalam Tesla. Kospi naik 13,69 poin atau 0,5 persen menjadi 2.998,17.