ESANDAR – Emas tergelincir pada perdagangan di hari Jumat (16/07/2021) setelah dolar AS menguat hingga menumpulkan daya tarik emas. Penurunan lebih lanjut terjadi setelah Dolar AS makin perkasa setelah data ekonomi AS yang solid dan mendorong Emas turun lebih jauh dari posisi tertinggi satu bulan yang dicapai di sesi sebelumnya.
Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi $1,814,11 per troy ons pada 01:43 WIB di hari Sabtu dinihari, meskipun sejauh ini naik 0,3% minggu ini. Harga emas berjangka AS menetap 0,8% lebih rendah pada $1.815. Indeks dolar AS mencatat kinerja mingguan dengan kenaikan yang kuat, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut. Meskipun penilaian emas lebih menarik secara relatif terhadap sekuritas yang dilindungi inflasi (TIPS) Treasury AS, alasan emas diperdagangkan dengan harga diskon adalah karena tidak memiliki keunggulan carry yang sama. Meski ada peningkatan permintaan fisik batangan, terutama dari konsumen top China, dan pembelian bank sentral dapat membatasi penurunan logam mulia.
Awal pekan ini, Guberur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada hari Kamis. Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama.
Dalam laporan penjualan ritel AS untuk Juni menunjukkan penjualan kendaraan bermotor menurun karena kurangnya pasokan yang disebabkan oleh kekurangan semikonduktor global. Penurunan penjualan mobil mungkin akan bertahan untuk sementara waktu dan mungkin itu menyebabkan harga paladium dan platinum sedikit kesulitan. Kedua logam tersebut digunakan oleh pembuat mobil untuk membatasi emisi dalam sistem pembuangan mesin.