ESANDAR – Bursa saham Jepang jatuh pada perdagangan di hari Selasa (11/05/2021), terseret oleh aksi jual sektor teknologi yang mengikuti penurunan di Wall Street semalam, sementara saham siklikal domestik juga jatuh karena kekhawatiran seputar situasi pandemi yang memburuk. Indek saham Nikkei jatuh 2,52% menjadi 28.774,45.
Sebelumnya, Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan di hari Senin dimana ada kekhawatiran inflasi yang dapat mendorong investor menjauh dari saham-saham pertumbuhan terkemuka pasar demi siklus.
Disisi lain, pandemi berkepanjangan menambah sentimen negatif, lebih-lebih dengan seruan untuk memperluas keadaan darurat, yang mencakup prefektur utama seperti Tokyo dan Osaka. Beberapa gubernur prefektur menyerukan tindakan darurat yang lebih kuat untuk diberlakukan secara nasional, kantor berita Kyodo melaporkan.
Bisa dikatakan bahwa kondisi pasar memburuk. Saham siklikal domestik yang seharusnya dibeli di hari seperti hari ini juga ikut dijual. Investor tidak dapat menemukan alasan untuk membeli saham Jepang pada saat pandemi di Jepang menunjukkan tanda-tanda kecil untuk melambat.
Saham-saham teknologi berat jatuh, dengan SoftBank Group jatuh 6,01%, Tokyo Electron jatuh 4,08%, TDK kehilangan 5,8%. Shionogi & Co naik tipis hanya 0,1% meskipun laporan media lokal mengatakan pembuat obat tersebut mungkin mulai memasok vaksin COVID-19 akhir tahun ini. Nippon Telegraph dan Telephone Corp, naik 1%, adalah pemenang persentase terbesar di antara 30 nama inti Topix teratas, diikuti oleh KDDI Corp, naik tipis 0,26%. SoftBank Group menjadi emiten yang berkinerja terburuk di antara 30 nama Topix, diikuti oleh Daiichi Sankyo kehilangan 4,07%.
Ada 14 emiten yang sahamnya naik di indeks Nikkei melawan 210 yang turun.