ESANDAR – Diawal perdagangan sesi Asia pada hari Rabu (05/05/2021) harga emas bergerak datar-datar saja, ditengah adanya kekhawatiran atas kemungkinan kenaikan suku bunga AS. Sebelumnya, emas mengalami kenaikan signifikan setelah dolar AS melemah.
Perekonomian AS tumbuh pada laju tercepatnya sejak awal 1980-an sementara rekening bank rumah tangga penuh dengan uang tunai dibagikan oleh pemerintah federal untuk menumpulkan dampak dari pandemi virus corona.
Sinyal kenaikan suku bunga AS ini disampaikan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan di hari Selasa bahwa dia melihat tidak ada masalah inflasi yang muncul, meremehkan komentar sebelumnya dimana kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menghentikan ekonomi yang terlalu panas akibat rencana pengeluaran Presiden Joe Biden dalam meningkatkan pertumbuhan.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil.
Harga emas di pasar spot dikisaran $ 1.780 per troy ons, setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya. Sementara perdagangan emas di bursa berjangka AS berakhir naik 0,2% menjadi $ 1.779 per troy ons.
Indeks dolar AS sendiri turun 0,1% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, data ekonomi terkini menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS melonjak ke rekor tertinggi pada bulan Maret di tengah melonjaknya permintaan domestik, yang menarik impor.