Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Nasdaq turun lebih dari 2% pada penutupan perdagangan di hari Selasa (04/05/2021) karena penurunan tajam pada saham-saham teknologi sehingga mendorong Wall Street turun di bawah rekor level perdagangan. Para investor mencari perlindungan pada saham-saham yang lebih defensif.

Raksasa teknologi yang mengalami penurunan besar diantaranya Microsoft Corp, Alphabet Inc, Apple Inc, Amazon.com Inc dan Facebook Inc, masing-masing  turun antara 2,3% hingga 4,2%. Sementara di lantai bursa S&P 500, semua sektor unggulan mengalami penuruna, termasuk di sektor teknologi, jasa komunikasi, barang konsumen dan lain-lain, masing-masing turun lebih dari 2%. Sejumlah saham di sektor kebutuhan pokok konsumen menjadi defensif, termasuk saham di sektor utilitas dan real estat yang turun sedikit saja.

Koreksi ini dianggap wajar, setelah sebelumnya indek saham mencatatkan kenaikan ke posisi tertinggi sepanjang masa, aksi jual yang terjadi cenderung dialami saham-saham kelas beta tinggi seperti teknologi. Investor berpaling ke saham-saham yang defensif.

Stimulus fiskal, vaksinasi cepat, dan sikap akomodatif Federal Reserve telah mendorong pemulihan ekonomi AS yang kuat dan mendorong Wall Street ke rekor tertinggi tahun ini. Apa yang disebut “pemenang pandemi”, bagaimanapun, baru-baru ini mulai tidak disukai.

Indek Dow Jones turun 235,73 poin, atau 0,69%, pada 33.877,50, indek S&P 500 turun 56,17 poin, atau 1,34%, pada 4.136,49 dan indek Nasdaq turun 379,74 poin, atau 2,73%, menjadi 13.515,38.

Di antara saham yang turun, ada pula yang naik seperti CVS Health Corp yang naik 3,7% setelah melaporkan laba kuartal pertama di atas perkiraan analis dan meningkatkan perkiraan 2021. Baca selengkapnya

Penghasilan kuartal pertama sebagian besar optimis. Keuntungan rata-rata di perusahaan S&P 500 diharapkan naik 47,7% pada kuartal ini, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 24% pada awal April, menurut data IBES dari Refinitiv.

Investor juga menunggu data sepanjang minggu, termasuk gaji non-pertanian bulanan Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan peningkatan penambahan pekerjaan di bulan April.

Jumlah saham yang menurun melebihi jumlah yang naik dengan rasio 2,37 banding 1 di NYSE dan untuk rasio 4,03 banding 1 di Nasdaq. Indeks S&P mencatat posisi tertinggi baru ke 69 dalam 52-minggu dan bukan terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 66 tertinggi baru dan 87 terendah baru.