ESANDAR – Bursa saham Asia dan bursa saham berjangka AS jatuh pada perdagangan di hari Rabu (21/04/2021) karena kekhawatiran tentang kebangkitan kembali kasus virus korona di beberapa negara menimbulkan keraguan pada kekuatan pertumbuhan global dan permintaan minyak mentah.
Menjelang pembukaan perdagangan sesi Eropa, diperkirakan bahwa bursa disana tampak siap untuk awal yang lebih menjanjikan, namun, Euro Stoxx 50 berjangka naik 0,28%, DAX berjangka Jerman naik 0,25% dan FTSE berjangka Inggris naik 0,15%.
Sebaliknya, indek MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,08% dimana bursa saham Tokyo merosot 1,95% karena meningkatnya kemungkinan Tokyo, Osaka, dan sekitarnya akan ditutup karena gelombang baru infeksi virus korona. Saham berjangka e-mini S&P 500 juga turun 0,18%.
Pada perdagangan komoditi, harga minyak mentah berjangka memperpanjang penurunan dari level tertinggi satu bulan di tengah spekulasi bahwa pembatasan virus korona di India, importir minyak terbesar ketiga dunia, akan merugikan permintaan energi.
Optimisme baru-baru ini tentang peningkatan tingkat vaksinasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa bergeser ke kekhawatiran bahwa rekor infeksi virus korona di India dan penguatan pembatasan perjalanan akan bertindak sebagai rem ekonomi global.
Ada kekhawatiran baru tentang pemulihan ekonomi global bisa terganggu dengan kebangkitan ini dan membebani harga komoditas serta mata uang komoditas. Banyak negara di dunia, seperti India dan Brasil, membuat rekor baru untuk infeksi dan kematian. Selama virus tetap ada, ada risiko virus mutan berkembang dan menyebar ke negara lain.
Penurunan saham Asia mengikuti hasil suram di Wall Street. Indek Dow Jones turun 0,75%, S&P 500 kehilangan 0,68%, dan Nasdaq turun 0,92% pada perdagangan di hari Selasa karena investor menjual saham maskapai penerbangan dan terkait perjalanan karena ketakutan akan penundaan pemulihan dalam pariwisata global.
Beberapa saham teknologi dan perusahaan yang mendapat keuntungan dari permintaan tinggal di rumah dapat menghadapi tekanan lebih lanjut setelah Netflix Inc melaporkan pertumbuhan pelanggan yang mengecewakan untuk layanan streaming filmnya, yang membuat sahamnya turun 11% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Indeks saham global MSCI turun 0,3%. Sementara harga minyak mentah AS turun 0,69% menjadi $ 62,24 per barel dan minyak mentah Brent turun 0,59% menjadi $ 66,18 per barel.