ESANDAR – Dolar AS baru saja berbalik arah dalam beberapa hari terakhir setelah mengalami kenaikan dari posisi Indek DXY di 89 hingga ke 90. Gerak laju dolar terkonsolidasi atas sejumlah fundamental, terkait dengan rencana stimulus fiskal yang akan digelontorkan oleh pemerintahan Joe Biden. Dolar AS berpeluang meregang kembali dibahwa 90.
Disisi lain, ada dorongan penguatan alami dari Euro terkait dengan kebijakan suku bungan Bank Sentral Eropa yang membuat EUR/USD naik dan mengincar kembali posisi di sekitar 1,2200. Sementara dalam perdagangan Poundsterling, GBP/USD juga menguat ke 1,3746.
Pertemuan ECB menawarkan sedikit langkah kebijakan baru, tapi kemudian sedikit yang diharapkan dan nada narasi yang disampaikan oleh Presiden ECB Christine Lagarde dianggap cukup optimis. Nada ini sesuai dengan harapan, di mana kami melihat Dewan Komisaris meningkatkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi dan menawarkan beberapa tingkat kebebasan untuk mengurangi pembelian QE di masa depan.
Bank-bank sentral saat ini terlihat menitik beratkan perhatian mereka pada resiko dari risiko kenaikan ekonomi. Begitu juga dengan dengan FOMC dari Bank Sentral AS yang diyakini akan menawarkan optimisme ditengah kehati-hatian dalam pertemuan mereka.
Sikap kehati-hatian ditunjukkan oleh Lagarde dengan mengingat potensi memburuknya ekonomi dan penguncian yang lebih ketat di negara masing-masing anggota Uni Eropa. Sebagaimana yang ditegaskan olehnya bahwa perekonomian cenderung “miring ke sisi negatif meski masih belum cukup jelas”. Pernyataan Lagarde ini cukup memaksa EUR mengalami short selling.
Pada EUR itu sendiri, ada kekhawatiran terbatas di sekitar level dalam EUR, meskipun ECB memantau EUR “dengan sangat hati-hati” dan mungkin ini akan menjadi urusan yang berbeda jika EUR yang tertimbang menurut perdagangan sebenarnya tidak lebih lemah dari pertemuan di bulan Desember.
Mungkin pergerakan EURUSD menuju 1,2400- 1,2500 akan mendorong kekhawatiran yang lebih besar dari ECB, tetapi dengan ekspektasi inflasi EUR dengan swap inflasi 5 tahun, mendorong kenaikan sebesar 1,32% sebagai posisi tertinggi sejak Januari 2020. Hal ini akan menurunkan kekhawatir.
Jelas ada fokus pada “kondisi pembiayaan yang menguntungkan”, yang sebagian besar diartikan sebagai imbal hasil obligasi Italia berada di tempat yang baik, dan hanya 118bp di atas obligasi Jerman, yang bisa membuat pasar bisa memahami hal ini.
Mengingat korelasinya, langkah terbaik untuk memainkan risiko runtuhnya utang negara Italia adalah memperdagangkan pasangan EURJPY dimana pasangan ini mengincar kenaikan ke 1,2700 – 1,2800.
ECB sendiri diyakini tidak akan memindahkan kebijakan dalam waktu dekat. Bank Sentral Eropa ini masih memiliki lebih dari EUR1t obligasi yang tersisa dalam “amplop” untuk membeli hutang pemerintah di bawah program QE (PEPP). Di sinilah dukungan kebijakan akan datang jika ekonomi real-time memburuk, dan ekspektasi inflasi benar-benar bergulir.
Terkait volatilitas, volatilitas tersirat dalam perdagangan EURUSD dalam 1 minggu telah turun pasca pertemuan dengan volume turun dari 6,89% ke level saat ini di 6,21%. EURUSD telah diperdagangkan ke 1,2173. Secara teknis, terlihat bahwa EURUSD membuat formasi bull flag, mengindikasikan potensi kenaikan setidaknya ke 1,2211.
Dengan kenaikan volume sebesar 6,21% secara mingguan, EURUSD menyiratkan pergerakan setidaknya sebesar 106-pips selama minggu mendatang atau pergerakan harian 0,4%.
Volatilitas yang lebih tinggi di pasar FX akan disambut dan secara pribadi, saya ingin ini mendekati 9-10%, tetapi sampai kita mulai melihat suku bunga dan volatilitas obligasi bergerak lebih tinggi maka volatilitas FX akan tetap mengantuk.
Dalam transaksi EURAUD juga menarik perhatian. Pasangan mata uang silang ini diperdagangkan dengan baik pada akhir-akhir ini. Terlihat adanya level support yang solid di 1,5600 dan formasi double bottom yang jelas. Neckline masuk ada di 1,5769, yang menjadi terobosan di sini dan EURAUD menargetkan wilayah 1,5950.
Sulit untuk melepas AUD atas dasar apa pun, terutama ditengah arus masuk yang besar ke dana obligasi Australia saat ini. Sebagian besar arus modal tersebut berasal dari Jepang. dan kecuali ada volatilitas ekuitas yang meningkat, dimana terkihat saat ini tren ekuitas Asia bergerak lebih rendah. Hal ini menjadi pijakan bagi AUD untuk tetap menjadi asset yang menarik.
Sementara dalam perdagangan silang lainnya, Poundsterling yang masih cukup kuat membuat perdagangan EURGBP bergerak ke 0,8829 dan menemukan pembeli di titik pivot S1. Jelas, satu hal yang perlu diperhatikan, adalah harga EURGBP tengah menahan posisi lebih rendah dari kisaran perdagangannya sejak Juni di 0,8864.
Di tempat lain kami telah melihat aliran emas yang baik, meskipun pergerakan telah dibatasi pada kisaran 1875 – 1858 ada ekspektasi inflasi AS yang meningkat dan imbal hasil riil 10 tahun lebih rendah sebesar 3bp dan indeks USD turun 0,4%. Dengan landasan itu, memang sangat mengejutkan bahwa Emas hanya naik tidak lebih dari 1%, tetapi ada keraguan untuk mendorong Emas ke kisaran harga di level MA 100-hari pada tahun 1884.
Pada perdagangan di bursa saham, kita melihat sejumlah koreksi terjadi pada emiten teknologi, dari IBM hingga ke Intel. Angka-angka Intel memang terlihat bagus, tetapi seperti yang kita lihat dari silsilah pendapatan, angka-angka tersebut cenderung menjadi favorit pasar dalam hal pendapatan. Seperti ceritanya, mari kita lihat apakah bisa menguji ke harga $ 65 pada hari-hari mendatang.